Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
8 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
5 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
4
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
5 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
28 menit yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Home  /  Berita  /  Politik

Kagum Teknologi Pertanian Buatan IPB, Gus Jazil Ajak Milenial Turun Bertani

Kagum Teknologi Pertanian Buatan IPB, Gus Jazil Ajak Milenial Turun Bertani
Minggu, 19 Juli 2020 19:29 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Ketua MPR-RI, Jazilul Fawaid mengakui di sektor pertanian perlu regenerasi petani yang massif. Dirinya membayangkan bagaimana bila tidak ada pelanjut di sektor pertanian. Bila itu terjadi bisa-bisa akan menyebabkan krisis pangan. Dikatakan, usia petani yang ada saat ini berada pada kisaran 40 tahun hingga 60 tahun. Usia yang demikian terbilang sudah mulai dipikirkan adanya regenerasi.

Dirinya mengajak yang muda-muda atau yang sekarang disebut kaum milenial untuk berkecimpung atau turun dalam dunia pertanian. Bayangan dunia pertanian yang selalu bergelut dengan lumpur sehingga membuat badan kotor hal demikian disebut politisi PKB itu sebagai pertanian masa lalu. “Dengan dukungan teknologi, kaum milenial bisa menjadi petani handal tanpa harus takut kotor,” ujar Jazilul Fawaid, Jakarta, 17 Juli 2020.

Kaum milenial didorong menjadi petani sebab menurut pria asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu bangsa ini butuh pelanjut yang bergerak dalam sektor pertanian agar bangsa ini mampu menyediakan pangan secara berkesinambungan.

Saat ini menurut pria yang akrab dipanggil Gus Jazil itu mengelola sektor pertanian tidak seperti dahulu yang lebih banyak mengandalkan fisik atau tenaga kasar. Dengan menggunakan teknologi modern, semua bisa diatasi. "Mulai dari penyiapan lahan, bibit, penanaman hingga panen, semua pakai teknologi,” ungkapnya. Dengan cara seperti itulah maka kaum milenial tidak perlu lagi berkubang dengan lumpur.

Koordinator Nasional Nusantara Mengaji itu mengatakan demikian setelah dirinya pada 17 Juli 2020 mengunjungi Institut Pertanian Bogor (IPB), Dramaga, Bogor, Jawa Barat. Dalam kesempatan tersebut, dirinya diperlihatkan oleh civitas akademika di sana mengenai inovasi teknologi pertanian.

Inovasi teknologi pertanian yang ditunjukan di depan Gus Jazil tidak hanya mengelola dan memproses sayuran, buah-buahan, dan padi namun juga inovasi teknologi penggunaan robot untuk panen sawit dengan mendeteksi buah sawit yang sudah matang.

Inovasi teknologi yang ada mampu meningkatkan hasil panen. Satu hektar lahan sawah bisa menghasilkan 11 ton padi. "Ini luar biasa di tengah lahan sawah kita yang kurang, IPB sudah menemukan teknologinya,” ujarnya. Untuk itu dirinya mengapresiasi IPB yang telah melakukan inovasi teknologi agro maritim 4.0.

Takjub dengan apa yang dilihat, membuat Gus Jazil dengan tegas menyatakan, inovasi-inovasi seperti ini perlu dikembangkan dan perlu didukung semua pihak. “Saat ini masih banyak petani menggunakan cara-cara tradisional,” ungkapnya.

Dikatakan, bangsa Indonesia kaya dengan sumber daya alam. Untuk itu dengan inovasi teknologi, apa yang ada bisa ditingkatkan atau dimaksimalkan hasilnya. “Ini harus menjadi perhatian pemerintah untuk mengembangkan keunggulan sumber daya alam dengan keunggulan teknologi,” tuturnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/