Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
15 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
15 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
15 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
15 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
15 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
15 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Pengungkapan Asal Mula Covid-19: "Saya bisa Menghilang Kapan Saja"

Pengungkapan Asal Mula Covid-19: Saya bisa Menghilang Kapan Saja
Ahli virologi China di Hong Kongs School of Public Health yang melarikan diri ke Amerika Serikat, Dr Li Meng Yan. (Foto/Fox News)
Selasa, 04 Agustus 2020 07:33 WIB
WASHINGTON - Ahli Virologi yang sempat bertugas di Hong Kong's School of Public Health Dr. Li Meng Yan, mengungkap asal mula virus Corona/Covid-19. Meskipun, Ia sadar nyawanya terancam.

Yan mengklaim, dirinya adalah salah satu ilmuwan pertama di dunia yang mempelajari virus corona/Covid-19.

Kala itu, Desember 2019, Dia disebut diminta oleh atasannya di laboratorium rujukan Universitas/WHO, Dr. Leo Poon, untuk melihat kluster aneh mirip kasus SARS yang terjadi di Wuhan.

Pemerintah China, tutur Yan, menolak untuk membiarkan para ahli di luar negeri, termasuk yang di Hong Kong, untuk melakukan penelitian di China.

"Pada waktu itu, saya dengan jelas menilai bahwa virus itu berasal dari laboratorium militer Partai Komunis China. Pasar basah Wuhan hanya digunakan sebagai umpan," kata Yan kepada Taiwan News Agency Lude Press sebagaimana dikutip, Selasa (4/8/2020).

Sumber lain memberitakan, setelah mempresentasikan temuannya Dr Yan mengklaim, atasannya pada awalnya menyarankannya untuk melanjutkan penyelidikan tetapi kemudian memintanya untuk "tetap diam dan berhati-hati".

Pada titik itu, dia mengklaim bahwa mustahil baginya untuk melaporkan penemuan itu ke tingkat tinggi Partai Komunis China.

"Saya tahu bahwa begitu saya berbicara, saya bisa menghilang kapan saja, sama seperti semua pemrotes yang berani di Hong Kong. Saya bisa menghilang kapan saja. Bahkan nama saya tidak akan ada lagi," kata Yan.

Saat ini, Yan tak lagi berada di China. Ia melarikan diri ke Amerika Serikat (AS) sejak April 2020. Dia menekankan bahwa pelariannya untuk menyampaikan pesan kebenaran tentang Covid-19 kepada dunia.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, GoNews Group, Kesehatan, Internasional, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/