Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
15 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
17 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
9 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
10 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
14 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  Olahraga

Penambahan Cabor Perlu Dikaji Ulang, Beban KONI Provinsi Makin Berat

Penambahan Cabor Perlu Dikaji Ulang, Beban KONI Provinsi Makin Berat
Wakil Ketua I KONI DKI Jakarta, Gede Sardjana
Rabu, 26 Agustus 2020 23:37 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA -Wakil Ketua I KONI DKI Jakarta yang membawahi Bidang Organisasi, Antar Lembaga dan Hukum, Gede Sardjana meminta adanya pengkajian ulang terhadap keputusan KONI Pusat memasukkan sembilan cabang olahraga (cabor) dalam Rapat Kerja Nasioñal (Rakernas) virtual selama tiga hari yang akan berakhir, Kamis 27 Agustus 2020. Pasalnya, penambahan cabor itu berdampak terhadap beban KONI Provinsi dalam mengelola anggotanya.

"Saya bukan tidak mendukung. Tapi, KONI Pusat perlu mengkaji ulang dengan melihat beban yang bakal diterima KONI Provinsi setelah ada keputusan memasukkan sembilan cabor baru sebagai anggota KONI," kata Gede Sardjana di Jakarta, Rabu (26/8/2020). 

Sebelumnya sebanyak 58 cabor yang tercatat sebagai anggota KONI. Dengan adanya penambahan 9 cabor ini berarti 67 cabor. "Dengan 58 cabor saja KONI DKI Jakarta masih belum belum bisa mengakomodir kepentingannya apalagi adanya penambahan 9 cabor. Dan, saya rasa KONI Provinsi lain juga merasakan hal yang sama. Apalagi, kita memahami bahwa konsekuensi menerima anggota itu kan harus memenuhi seluruh haknya seperti  dana operasional, uang saku atlet, pelatih,  sarana dan prasarana  serta dana pembinaan," jelasnya. 

"Saat ini saja anggaran kita sudah banyak tersedot menghadapi persiapan PON Papua 2021 dan even lainnya," tambahnya. 

Pengesahan 9 cabor itu, kata Gede, harus diputuskan anggota KONI Pusat yang terdiri dari KONI Provinsi, PB/PP dan anggora fungsionaris lainnya. Dia merasakan keputusan itu lebih terkesan atas kemauan pengurus KONI Pusat. "Di Rakernas virtual ini kan semua usulan tidak bisa dibahas secara detail apalagi waktunya sangat pendek. Keputusan itu kan harusnnya dari bottem to up dan bukan dari up to bottem," ungkapnya. 

Dalam memutuskan anggota baru, jelas Gede, KONI Pusat harusnya melihat perkembangan olahraga dan juga mengacu pada federasi internasionalnya.   

Daftar 9 cabor yang diputuskan menjadi anggota KONI dalam Rakernas Virtual. 


1. IBA MMA Indonesia Beladiri Amatir Mix Martial Art

2. ESI -  E-Sport Indonesia

3. PBFI - Perkumpulan Olahraga Binaraga dan Fitnes Indonesia 

4. Perkumoulan Angkat Besi Indonesia Seluruh Indonesia

5. PAabersi - Perkumpulan Angkat Berat Seluruh Indonesia

6. MPI - Modern Pentathlon Indonesia 

7. PSOI - Persatuan Olahraga Ombak Indonesia

8. FISI :  Federasi Ice Skating Indonesia

9. FWI - Federasi Wingchun Indonesia

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/