Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
12 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
12 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
3
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
13 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
4
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
11 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
5
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
6
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
11 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Kemendes Instruksikan Kepala Desa Antisipasi Bencana

Kemendes Instruksikan Kepala Desa Antisipasi Bencana
Ilustrasi La Nina. (Gambar: Ist.)
Senin, 19 Oktober 2020 12:57 WIB
JAKRTA - Kementerian Desa PDTT telah menyurati seluruh kepala desa untuk mendata warga di lokasi rawan bencana, menyediakan ruang pengungsian, menggunakan dana desa melalui padat karya antisipasi bencana, dan melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat.

Kapusdatin Kementerian Desa PDTT, Ivanovich Agusta pada Senin (19/10/2020) mengatakan, Dana desa dapat digunakan untuk mengantisipasi bencana angin kencang, banjir dan longsor.

"Antisipasi perlu segera dijalankan desa karena bersamaan dengan dimulainya musim hujan sejak September 2020, La Lina yang membawa udara basah juga menuju Indonesia,," kata Ivanovich.

Ivanovich mengemukan, saat ini jumlah desa yang siap mitigasi bencana masih lebih rendah dibandingkan jumlah desa rawan bencana. Selama setahun terakhir, 3.138 desa mengalami terjangan angin kencang, 9.901 desa dilanda banjir, 4.971 desa mengalami longsor. Namun, sistem peringatan dini bencana alam baru terdapat di 4.547 desa, dan kesiapan peralatan di 1.788 desa.

Karenanya, lanjut Ivanovich, kementeriannya aktif menghubungi kepala desa yang lokasinya mendapat peringatan dini dari BMKG.

Melalui Tim Sapa Desa, kata Ivanovich, data teknis dari BMKG diolah setiap hari menjadi informasi yang berguna bagi kepala desa dan pendamping.

"Penyebaran informasi dini yang sederhana dan mudah dimengerti, serta kegiatan antisipasi di desa diharapkan menurunkan korban bencana di pelosok desa. Yang penting juga dijaga agar dampak kerusakan bencana hidrometeorologi bagi penghidupan lokal tidak besar," kata Ivanovich.***.

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, GoNews Group, Nasional, Pemerintahan
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/