Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
16 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
17 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
3
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
16 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
17 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
18 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
17 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Pamitan dari Polda Metro, Irjen Nana Sudjana: Sulit Lawan Corona, Polisi Biasa Hadapi Maling

Pamitan dari Polda Metro, Irjen Nana Sudjana: Sulit Lawan Corona, Polisi Biasa Hadapi Maling
Irjen Pol Nana Sudjana. (Foto: Istimewa)
Kamis, 19 November 2020 14:58 WIB
JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana merasa sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menenggak protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan terhadap penyebaran pandemi Covid-19. Kendati begitu, Nana menyampaikan dalam menghadapi wabah tersebut tidak gampang.

Nana menyebut, Covid-19 yang telah menjadi wabah dunia merupakan virus yang tidak terlihat. Beda halnya dengan berbagai kasus kejahatan yang biasa ditangani aparat kepolisian.

"Ini adalah wabah global, wabah dunia yang akhirnya harus kita lawan. Cuma yang kita lawan ini enggak kelihatan, jadi sulit. Apalagi yang biasa kita hadapi kalau polisi, maling kan jelas sasarannya. Kalo TNI memang ada musuhnya. Ini (Covid-19) sulit karena lawan tidak kelijhatan. Nah ini cukup lama kita berjibaku dari akhir Februari sampai hari ini," kata Nana di Kota Tangerang, Banten, Kamis (19/11/2020).

Menurut Nana, angka penyebaran Covid-19 khususnya di wilayah DKI Jakarta sebenarnya telah menunjukkan angka penurunan. Namun, belakangan timbul beberapa klaster baru terkait kerumunan massa demonstran menolak Omnibus Undang-Undang Cipta Kerja, demonstran mencekam Presiden Prancis, hingga kerumunan massa penjemput kepulangan Rizieq Shihab.

"Tapi itu merupakan suatu dinamika yang suatu hal yang wajar," katanya

Berkenaan dengan itu, Nana pun mengajak masyarakat untuk lebih peduli untuk menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya menekan angka penyebaran pendemi Covid-19. Mulai dari menjaga jarak, menggunakan masker, hingga mencuci tangan.

"Sehingga penyebaran, penularan ini bisa semakin berkurang. Kemudian ya insya Allah, kita juga sangat respek dengan tim medis kita, karena sudah banyak pasien covid yang sembuh," ujarnya.

Pamitan

Dalam kesempatan yang sama, Nana turut menyampaikan salam perpisahan di akhir masa jabatannya sebagai Kapolda Metro Jaya. Dia menilai mutasi jabatan merupakan hal yang biasa.

Dirinya, kata Nana, akan segera melaksanakan serah terima jabatan dari Kapolda Metro Jaya menjadi Koordinator Staf Ahli Kapolri di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (20/11/2020) besok.

"Ini bisa dikatakan ya mungkin sekalian pamitan ini. Jadi di masa akhir pengabdian saya selaku Kapolda Metro Jaya ," ungkap Nana.

Nana pun menilai keputusan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis memutasi dirinya dari jabatan Kapolda Metro Jaya merupakan hal yang bisa. Seperti halnya, mutasi yang dilakukan di institusi pemerintahan lainnya.

"Jadi saya rasa ini suatu hal yang biasa dalam hal kita berdinas, sama dengan TNI gitu kan, saya rasa di Pemda juga demikian, jadi mutasi adalah suatu hal biasa," ucapnya.

Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis sebelumnya mencopot Irjen Pol Nana Sudjana dan Irjen Rudy Sufahradi dari jabatannya. Keduanya diduga dicopot dari jabatan Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat karena diduga tidak menenggak aturan protokol kesehatan terkait serangkaian acara Rizieq Shihab yang menciptakan kerumunan di masa pandemi Covid-19.

Berdasar surat telegram Kapolri Nomor: ST/3222/XI/KEP/2020 tertanggal 16 November, posisi Nana digantikan oleh Irjen Pol Fadil Imran yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur. Sedangkan posisi Rudy digantikan oleh Irjen Pol Ahmad Dofiri yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Logistik Kapolri.

"Bahwa ada dua kapolda yang tidak melaksanakan perintah dalam menegakkan protokol kesehatan maka diberikan sanksi berupa pencopotan, yaitu Kapolda Metro Jaya kedua ada Kapolda Jawa Barat," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono di Mabes Polri, Senin (16/11) kemarin.

Selain mencopot dua Kapolda, Kapolri juga mencopot dua Kapolres dari jabatannya yang juga diduga terkait serangkaian acara Rizieq. Keduanya yakni Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto dan Kapolres Kabupaten Bogor AKBP Roland Ronaldy.

Heru dicopot dari Kapolres Metro Jakarta Pusat dan dipindahkan menjadi Analis Kebijakan Madya bidang Brigade Mobil Korbrimob Polri, dalam rangka Dikreg XLVIII Sesko TNI TA 2021.

Posisi Kapolres Metro Jakarta Pusat nantinya akan dijabat oleh Kombes Pol Hengki Haryadi yang sebelumnya menjabat sebagai Analisis Kebijakan Madya Bidang Pideksus Bareskrim Polri.

Sementara, Roland dicopot dari jabatan Kapolres Kabupaten Bogor menjadi Wakil Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Barat. Posisi Kapolres Kabupeten Bogor nantinya akan disisi oleh AKBP Harun yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Lamongan.

Sebagai informasi, kepulangan Habib Rizieq dari Arab Saudi ke Indonesia belakangan hari ini membuat kehebohan. Sejumlah simpatisan pendukungnya yang hendak menjemput memenuhi jalan tol dan Bandara Soekarno-Hatta hingga menyebabkan jalan macet dan bandara lumpuh.

Setelah itu, Habib Rizieq kembali membuat kehebohan dan mengundang kerumunan massa saat mengunjungi Pondok Pesantren Alam Agrokultural Markaz Syariah, Megamendung, Kabupaten Bogor, pada Jumat (13/11). Sejumlah simpatisannya tumpah ruah dan berkerumun tanpa mengindahkan protokoler kesehatan sebagai upaya pencegahan terhadap penyebaran pandemi Covid-19.

Sehari setelahnya, Sabtu (14/11), Habib Rizieq kembali membuat heboh dengan mengadakan acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putrinya Syarifah Najwa Shihab. Setidaknya, diprakirakan ada 10 ribu orang yang hadir di hajatan besar itu. Buntut dari hal itu, Rizieq pun dikenakan denda sebesar Rp50 juta karena membuat kerumunan hingga melanggar protokol kesehatan Covid-19.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Suara.com
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Kesehatan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/