Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
10 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
13 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
5 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
5 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
10 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Minta Percepat Uji Klinis, Gus Jazil: Vaksin Jadi Harapan Baru Bebas dari Covid-19

Minta Percepat Uji Klinis, Gus Jazil: Vaksin Jadi Harapan Baru Bebas dari Covid-19
Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid. (Foto: Istimewa)
Selasa, 08 Desember 2020 22:18 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Hadirnya 1,2 juta vaksin Covid-19 produksi Sinovac, China memberikan harapan baru bagi masyarakat atas penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia yang sudah berlangsung lebih dari 9 bulan.

Karena itu, pemerintah diminta untuk mempercepat proses uji klinis vaksin sehingga bisa segera dimanfaatkan masyarakat.

Demikian diungkapkan Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid melalui siaran pers yang diterima GoNews.co, Selasa (08/12/2020).

"Tentu kita patut bersyukur karena vaksin sudah datang, tinggal pemerintah, MUI dan stakeholder terkait untuk mempercepat uji klinisnya sehingga vaksin ini bisa segera dipakai atau diedarkan di masyarakat," ujarnya.

Politikus yang akrab disapa Gus Jazil ini juga menekankan, dari sisi harga, pihaknya meminta agar tidak dipatok terlalu tinggi sehingga justru menjadi beban bagi masyarakat. "Dari sisi harga vaksin, jangan sampai ada kesan pemerintah berbisnis vaksin," tuturnya.

Pemerintah juga diminta untuk memberikan subsidi bagi masyarakat yang kurang mampu, dan menggratiskan bagi masyarakat miskin. "Tentu harus ada yang disubsidi, tapi tidak semua. Artinya masyarakat yang tidak berkemampuan dan rentan itu yang diutamakan dan diberi subsidi," katanya.

Gus Jazil mengatakan, setelah pemerintah mengumumkan kehadiran vaksin maka selanjutnya kapan vaksin bakal diedarkan dan siapa sasaran utamanya juga harus disosialisasikan sehingga masyarakat tidak bertanya-tanya. "Kapan diedarkan, kepada siapa saja, itu menurut saya perlu disampaikan supaya masyarakat menjadi tenang. Jadi ada harapan bahwa vaksin ini memang yang dipilih oleh pemerintah," urainya.

Di sisi lain, masyarakat juga diimbau untuk tidak perlu terlalu khawatir terhadap risiko atau efek samping yang mungkin ditimbulkan oleh vaksin ini. Sebab, menurutnya, pemerintah pasti tidak akan menjerumuskan warganya.

"Soal risiko atau efek samping dari vaksin ini tentu pemerintah yang tahu itu, tapi nggak mungkin pemerintah menjerumuskan warganya dengan vaksin yang tidak sesuai standar," katanya.

Dengan jumlah vaksin yang terbatas, saat ini untuk tahap pertama kedatangan hanya 1,2 juta, Gus Jazil meyakini pemerintah sudah memiliki data siapa yang menjadi prioritas untuk diberikan vaksin. "Pemerintah pasti sudah punya data dan petanya siapa yang prioritas untuk diberikan vaksin terlebih dahulu. Saya yakin itu, kalau belum punya data ya kebangetan," katanya.

Diketahui, sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 dari Sinovac, China telah tiba di Indonesia pada Minggu malam (6/12/2020). Saat ini, vaksin tersebut disimpan di Kantor Pusat PT Bio Farma, Kota Bandung. Sampel vaksin akan diambil untuk pengujian mutu oleh tim dari BPOM dan Bio Farma untuk menjamin keselamatan dan kesehatan masyarakat.

Rencananya, pemerintah segera mendatangkan lagi 1,8 juta vaksin yang diperkirakan bakal tiba di Indonesia pada Januari 2021 mendatang.

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/