LPP RRI Manjakan Kaum Difable Lewat Pelayanan Informasi Publik Khusus

JAKARTA - Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) semakin meningkatkan pengabdian dalam upaya mencerdaskam bangsa. Kali ini, LPP RRI memanjakan kaum difable lewat program Pengembangan Penyediaan dan Pelayanan Informasi Publik Khusus Penyandang Disabilitas Sensorik Netra. 

"LPP RRI siap melayani kaum difable yang membutuhkan segala infomasi. Dan, kami juga akan menghadirkan pelayan khuus dari difable untuk memberikan semua informasi yang dibutuhkan," kata Pengelola Pejabat Pelayanan Informasi dan Dokumentasi (PPID) LPP RRI, Siti Saras Wulan pada acara Optimalisasi PPID LPP RRI Melalui Pengembangan Penyediaan Dan Pelayanan Informasi Publik Khusus Penyandang Disabilitas Sensorik Netra yang digelar di Kantor RRi Jakarta, Rabu (16/12/2020). 

"Saya mengucapkan terimakasih kepada LPP RRI yang telah memberikan pelayanan terhadap kaum tunanetra yang berjumlah hampir 4 juta orang. Kaum tunanetra yang selama ini sangat akrab dengan RRI akan sangat terbantu dengan adanya program Pengembangan Penyediaan dan Pelayanan Informasi Publik Khusus Penyandang Disabilitas Sensorik Netra," kata Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Pusat, Arya Indrawati yang hadir melalui virtual. 

Arya Indrawati. 

Dalam masa pendemi Covid 19 ini, kata Arya Indrawati, pihaknya sangat membutuhkan informasi yang detail tentang pencegahan termasuk kebijakan pemerintah dalam memberikan bantuan. 

"Banyak kaum tunanetra  yang berada di pelosok Tanah Air itu sangat miskin informasi. Makanya, kami berharap LPP RRI menjadi pusat informasi yang edukatif tentang pandemi Covid 19 yang berkepanjangan," jelasnya. 

Program ini juga mendapat dukungan Komisioner Bidang Penelitian dan Dokumentasi Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia, Romanus Ndau Lendong yang hadir dalam launching tersebut.

Romanus Ndau Lendong.

"LPP RRI harus menjadi garda terdepan dalam memberikan informasi publik. Apa yang dilakukan ini sangat baik karena informasi itu memang sangat penting dalam mencerdaskan anak bangsa dan menguatkan perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," katanya. 

"Pengetahuan itu adalah power. Dan, informasi adalah kekuatan untuk keselamatan. Jadi, kalau negara ini mau kuat seluruh masyarakat diberkan informasi yang benar. Semua informasi harus dibuka ke publik sesuai perintah konstitusi," tambahnya. 

Sementara itu, penyandang tunanetra Rahmat yang terpilih untuk melayani kaum tunanetra merasa suprised mendapat kepercaryaan dari LPPRRI. "Ini benar-benar surprised bagi saya mendapat kepercayaan. Dan, saya akan berusaha memberikan pelayanan terbaik," ujarnya. ***