Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
22 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
3
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
11 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
4
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
11 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Varian Baru Virus Corona 70 Persen Lebih Menular, Ini 6 Gejalanya

Varian Baru Virus Corona 70 Persen Lebih Menular, Ini 6 Gejalanya
Ilustrasi virus corona. (int)
Selasa, 22 Desember 2020 17:10 WIB

JAKARTA - Imuwan Inggris menemukan varian baru virus corona yang dinamakan B.1.1.7. Varian baru ini lebih menular 70 persen, sehingga awal Desember 2020 sangat banyak pasien terinfeksi B.1.1.7.

Dikutip dari Tempo.co, varian virus corona jenis baru belum dapat dipastikan, apakah membawa gejala yang lebih mematikan dibandingkan dengan jenis sebelumnya.

Namun, otoritas medis setempat menyebut jenis ini menjadi 70 persen lebih menular, yang berarti kemungkinan infeksi bergejala menyebar lebih tinggi.

Dilansir Times of India, gejala yang muncul dari virus corona mutasi terbaru adalah mual, kehilangan indera perasa, kehilangan penciuman, demam, nyeri otot dan menggigil.

Sebagian besar kasus yang tercatat sejauh ini, gejala Covid-19 mutasi baru cenderung sama dengan yang telah ada.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih melakukan penelitian apakah mutasi virus corona ini bisa menyebabkan infeksi parah pada yang terinfeksi tapi memiliki tingkat infeksi yang tinggi dan kemampuan untuk menginfeksi tubuh dengan cara yang lebih berbahaya serta tetap ada kemungkinan mutasi akan menempatkan kelompok risiko tinggi pada kondisi yang mengkhawatirkan.

Sejauh ini memang belum ada bukti konkret yang menyatakan varian ini lebih sulit untuk ditindak atau didiagnosis. Akan tetapi, jika mutasi memang sulit diobati maka kematian bisa meningkat secara signifikan.

Untungnya, tidak ada korelasi seperti itu pada data yang ada hingga kini. Meskipun mutasi tidak berdampak signifikan pada rawat inap, terlihat kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, dan faktor tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan gejala Covid-19 parah.

Untuk mengantisipasi penularan virus corona yang lebih masif di Indonesia, pemerintah melakukan kampanye 3M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak). Kini, 3M menjadi pelindung utama untuk mencegah penularan Covid-19.***

Editor:hasan b
Sumber:tempo.co
Kategori:Kesehatan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/