Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
8 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
6 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
4
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
6 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
57 menit yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
40 menit yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Home  /  Berita  /  Nasional

Sekjen MUI Desak Polisi Usut Tuntas Pembakaran Ponpes Al Furqon Muhammadiyah

Sekjen MUI Desak Polisi Usut Tuntas Pembakaran Ponpes Al Furqon Muhammadiyah
Sekjen MUI Amirsyah Tambunan. (int)
Senin, 11 Januari 2021 07:08 WIB

JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan menegaskan, pihaknya sangat menyesalkan dan prihatin terhadap teror pembakaran terhadap Pondok Pesantren  (Ponpes) Al Furqon Muhammadiyah di Lamongan, Jawa Timur.

Dikutip dari Republika.co.id, apa lagi, sambung Tambunan, teror tersebut terjadi dua kali dalam waktu satu pekan, yakni Jumat, 1 Januari 2021 dan Jumat, 8 Januari 2021.

''MUI menyesalkan dan prihatin atas terjadinya pembakaran Ponpes Al Furqon,'' ujar Amirsyah Tambunan dalam rilis yang diterima Republika. co.id, Sabtu (9/1/2021).

Tambunan mendesak kepolisian sebagai pengayom dan pelindung masyarakat serta penegak hukum agar mengusut tuntas aktor intelektual yang melakukan teror tersebut. Karena aksi tersebut cukup meresahkan masyarakat.  

Lanjut Amirsyah, kedua aksi teror pembakaran tersebut terjadi setiap menjelang shalat Jumat. Pertama, pada Jumat (1/1) pukul 11.00. Kedua, pada Jumat (8/1) pukul 11.40.

Dituturkan Tambunan, sesuai laporan yang diterimanya, pada kejadian pertama diketahui oleh saksi Nanang, yang kediamannya ada di utara Ponpes. Saat melihat api yang muncul dari asrama Ponpes Putra itu, Nanang langsung mencoba memadamkan api yang membakar rak sepatu dibantu santri yang ada. Kemudian pada peristiwa kedua, sasarannya juga sama, rak sepatu.

Akibat kejadian ini, lanjut Nanang, api membakar puluhan sepatu milik para santri serta menjalar ke kusen pintu dan atap lantai dua.

Peristiwa tersebut menurut Tambunan harus diusut tuntas, baik motif maupun pelaku dan dalangnya. Apalagi lanjutnya, negara sangat menjunjung tinggi nilai peradaban, oleh sebab itu segala macam teror harus dihentikan. 

''Ponpes merupakan simbol peradaban untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Tapi kita patut bersedih,  justru ada pihak yang melakukan teror untuk merendahkan martabat kemanusiaan dan menghilangkan akal sehat,'' tegasnya.

Secara khusus MUI meminta semua pihak termasuk para tokoh agama untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu yang menyesatkan.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Hukum, Peristiwa, Nasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/