Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
10 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
2
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
10 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
3
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
10 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
4
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
10 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
5
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
8 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
6
Dapak Izin SC Heerenveen, Nathan Siap Bela Timnas U 23 Indonesia Hadapi Korsel
Olahraga
10 jam yang lalu
Dapak Izin SC Heerenveen, Nathan Siap Bela Timnas U 23 Indonesia Hadapi Korsel
Home  /  Berita  /  Politik

Komentari Sebuah Berita, Bossman: "Kalau Golkar Boleh Nggak buat Bossman, Pak Mahfud?"

Komentari Sebuah Berita, Bossman: Kalau Golkar Boleh Nggak buat Bossman, Pak Mahfud?
(gambar: kolase sumber istimewa)
Minggu, 07 Maret 2021 17:10 WIB
JAKARTA - Menko Polhukam RI (Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia), Mahfud MD, menyatakan bahwa berdasarkan pertemuannya dengan Jenderal (Purn.) TNI (Tentara Nasional Indonesia), Moeldoko, mantan Panglima TNI itu tidak terlihat berminat untuk menjadi Ketum Partai Demokrat.

Tapi, kata Mahfud di stasiun berita Kompas TV, Sabtu (6/3/2021), sebagaimana dikutip GoNews.co dari Gelora.co, "Mungkin karena didesak, diancam setiap hari (melalui media sosial), beliau (Moledoko) mengatakan bisa melakukan sesuatu yang saya pikir benar, dan ini hasilnya (didapuk jadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB)," tutur Mahfud.

GoNews.co sebelumnya telah memberitakan pada 25 Februari 2021, bahwa Kepala KSP (Kantor Staf Kepresidenan) Republik Indonesia, Moledoko menegaskan, agar siapapun tak menekan dirinya terkait kisruh Partai Demokrat. Kata Moledoko saat itu, "Janganlah menekan-nekan saya! Saya diam, jangan menekan-nekan. Dan saya ingin mengingatkan semuanya ya, saya ingin mengingatkan, karena saya bisa sangat mungkin melakukan apa itu langkah-langkah yang saya yakini,".

Mengomentari pemberitaan Gelora.co yang berjudul 'Mahfud Sebut Moeldoko tak Minat jadi Ketum PD, tapi karena Diancam Maka Dia Lakukan' itu, pebisnis yang juga analis politik, Bossman Wowiek Prasantyo mempertanyakan apakah Golkar bisa untuk dirinya.

"Bossman juga tak minat jadi Ketum PD, diancam juga, dianj*ng-anj*ngin, digoblok-goblokin, maka mau lakukan. Eh, keduluan Pak Moledoko. Ehm, kalau Golkar boleh nggak buat Bossman, Pak Mahfud?" kutipan unggahan akun @mardiguwp di Instagram yang dilihat GoNews.co, Minggu (7/3/2021).

Fenomena politik Partai Demokrat memang menjadi perhatian Bossman sejak KLB belum digelar. Dalam berita GoNews.co yang berjudul 'Bossman Paparkan Analisa Sentralisasi Kekuatan Guna Menjaga Stabilitas Negara, Bossman menyebut, "Sang Jenderal mengakuisisi Partai Demokrat sebagai vergaderverbod sebelum tahun 2022. Demi keselamatan bangsa dan negara,".

Seperti diketahui, Jenderal (Purn.) TNI, Moledoko telah menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB (Kongres Luar Biasa) Sumatera Utara 5 Maret 2021. KLB ini disebut ilegal oleh kepengurusan Partai Demokrat yang dipimpin AHY (Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum versi Kongres ke-V Maret 2020).

Terkait hal ini, Direktur Eksekutif Parameter, Politik Adi Prayitno dalam lansiran detik.com mengatakan, "Kasus kudeta Demokrat melalui skenario KLB ini akan menjadi momok menyeramkan bagi semua partai. Partai mana pun sangat potensial dibegal di siang bolong oleh pihak luar. Nanti pertarungan akhirnya di SK Menkum HAM. Kan itu saja rumus begal partai itu,".

KLB Partai Demokrat 2021 memang menjadi perhatian banyak pihak. Didapuknya Moeldoko menjadi Ketum versi KLB juga dikomentari oleh Ketua Umum Partai Politik dari 'rumpun beringin'.

Ketua Umum Partai NasDem (Nasional Demokrat) dalam sebuah pernyataan resmi di hari KLB menyatakan keprihatinannya. Surya juga berdoa, "Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa melindungi kita semua dari perpecahan,".

Ungkapan keprihatinan juga muncul dari Ketua Umum Partai Golkar (Golongan Karya), Airlangga Hartarto. Usai penutupan Rapimnas (Rapat Pimpinan Nasional) Partai Golkar, Airlangga mengatakan, "Partai Golkar prihatin kalo ada partai yang ada masalahnya, Partai Golkar berpengalaman, kami mempersilahkan semua berproses secara hukum,".***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, Nasional, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/