Pilpres 2024, Emrus Sihombing Sebut Golkar Pastikan Usung Airlangga Ketimbang Bamsoet
Penulis: Muslikhin Effendy
"Golkar pasti mengusung Pak Airlangga. Meskipun sebenarnya baik Pak Airlangga maupun Bambang Soesatyo memiliki peluang yang sama," ujarnya kepada GoNews.co, Senin (8/3/2021).
Seandainya Head To Head, Airlangga menurut Emrus tetap akan mengungguli Bamsoet. Hal ini pun sudah terbukti saat Partai Golkar menggelar Musyawarah Nasional (Munas) 2019 lalu. Airlangga secara resmi kembali terpilih sebagai Ketua Umun Golkar, dan Bamsoet memilih mundur untuk menduduki posisi Ketua MPR RI.
Emrus mengatakan, Airlangga saat ini adalah Ketum Golkar sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga menjabat Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) yang memiliki hubungan baik dengan pemerintah. Sementara, Bamsoet belum menjunjukkan prestasi menonjol di MPR.
"Pak Airlangga sebagai Menteri Perindustrian itu sudah memiliki kekuatan konsolidasi dengan pengurus DPD Golkar. Disisi lain, kenapa Pak Airlangga Hartanto lebih berpeluang dari Bamsoet?. Karena Pak Airlangga punya teritorial dan lama jadi anggota DPR, dia juga berhasil memimpin kementerian yang salahsatunya mengasilkan program yang berdampak positif bagi masyarakat yakni Cipta Kerja," tandasnya.
Selain itu, Airlangga sebagai Ketua Komite Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional juga dianggap berhasil. "Kerja kerasnya sudah membuahkan hasil, setidaknya Vaksinasi Covid sudah mulai. Ikhtiar untuk meningkatkan ekonomi saat pandemi juga sudah mulai dirasakan masyarakat luas," tukasnya.
Secara kursi di parlemen kata Emrus, Golkar memiliki jumlah besar kedua setelah PDIP. Terlebih jika Airlangga berhasil mengajak koalisi PDIP dan Gerindra, maka peluang Airlangga sangat besar.
Sementara Bamsoet, sebagai sebagai Ketua MPR RI saat ini hanya sebatas menangani masalah kebangsaan yang porsinya jauh berbeda ketimbang era orde baru. "Bamsoet hanya pejabat negara. Saya berpendapat peran MPR sendiri juga berbeda dengan orde baru yang bisa leluasa mengatur negara. Jadi, sekali lagi peluangnya tipislah untuk kemudian mendapat perahu khusunya dari Golkar dalam Pilpres mendatang," tegasnya..***
Kategori | : | DKI Jakarta, Politik, Pemerintahan, Peristiwa |