Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
16 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
11 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
13 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
11 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Investasi Triliunan, Proyek Strategis Nasional Smelter PT Ceria Ditargetkan Rampung 2024

Investasi Triliunan, Proyek Strategis Nasional Smelter PT Ceria Ditargetkan Rampung 2024
Proyek Strategis Nasional Smelter yang sedang digarap PT Ceria. (Foto: Istimewa)
Senin, 08 Maret 2021 15:27 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Setelah ditetapkan masuk dalam Program Pembangunan Smelter sebagai salah satu Proyek Strategis nasional (PSN), PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) terus bergerak mempercepat pembangunan pabrik bijih nikel di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Proyek Pembangunan Pabrik RKEF dan HPAL yang ditargetkan mulai beroperasi dan rampung pada 2024.

Menurut Deputi Direktur PT CNI, Djen Rizal, sejauh ini perusahaan terus menggenjot pembangunan infrastruktur strategis di lokasi smelter. Untuk mempercepat pembangunan infrastruktur pabrik kata Djen Rizal, PT CNI  telah menggandeng sejumlah BUMN Indonesia, yakni PT Wijaya Karya (WIKA) dan PT PP, sedangkan PT. PLN untuk penyediaan sumber energi listriknya berdasarkan SPJBTL sebesar 350 MWatt

"Pembangunan smelter tetap on progres dan kami optimis smelter bisa selesai sesuai target meskipun sempat terkendala oleh pandemi Covid-19," ujar Djen Rizal, Senin (8/3/2021).

Sebagai referensi, kerjasama PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) fokus pada pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian Nikel Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) Produksi 3 dan 4 (2x27 MVA).

Kontrak kerja sama di bidang Engineering, Procurement, and Construction (EPC) itu senilai Rp2,8 triliun. Sementara WIKA mendapat kepercayaan sebagai pelaksana proyek tersebut berdasarkan evaluasi administrasi, teknis, harga, kualifikasi, dan verifikasi oleh PT CNI.

Pabrik Feronikel tersebut akan terdiri dari dua lajur produksi, masing-masing lajur akan ditunjang dengan fasilitas produksi utama yaitu Rotary Dryer berkapasitas 196 ton per jam (wet base), dan Rotary Kiln berkapasitas 178 ton per jam (wet base).

Kemudian, Electric Furnace berkapasitas 72 MVA serta peralatan penunjang lainnya dengan target penyelesaian proyek pada tahun 2023 dan mampu mencapai kapasitas produksi sebesar 27.800 ton Ni per tahun (Ferronickel 22 persen Ni).

Selain itu, kerja sama keduanya juga berfokus pada sinergi Engineering, Procurement, and Construction (EPC) Proyek Nickel Laterite Hydrometallurgy dengan estimasi nilai kontrak sebesar 1,1 miliar dollar AS.

Proyek Pembangunan Fasilitas Pengolahan dan Pemurnian Kobalt dengan Teknologi (HPAL) yang menjadi inti pada kerja sama dengan CNI-WIKA tersebut diproyeksikan memiliki kapasitas produksi per tahun sebesar 100.000 ton per tahun Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) (40.000 Ton Ni dan 4.100 Ton Co dalam MHP).

Sementara kerjasama CNI dan PP fokus pada pembangunan Pabrik Peleburan (Smelter) Feronikel Fase 1(Jalur Produksi 1),Fase 2 (Jalur Produksi 2) dan Fase 4 (Jalur Produksi 5 dan 6).

Sebelumnya, Wahyu Utomo, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan selaku Ketua KPPIP (Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas), melalui Surat kepada PT Ceria Nugraha Indotama Nomor:  T/I/PW/68/D.VI.M.EKON.KPPIP/12/2020 tanggal 04 Desember 2020, Perihal Status PSN  Smelter Nikel PT Ceria Nugraha Indotama, menerangkan bahwa Program pembangunan smelter merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tercantum dalam lampiran Peraturan Presiden nomor 109 tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN.

Dijelaskan dalam rapat terbatas evaluasi PSN yang dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada Mei 2020, program pembangunan smelter terdiri dari 22 proyek smelter yang tersebar di Indonesia.

Salah satu dari 22 smelter yang termasuk dalam program pembangunan smelter adalah pabrik pengolahan komoditi bijih nikel di Kabupaten Kolaka, Sulawei Tenggara yang dikembangkan oleh PT Ceria Nugraha Indotama (CNI).

"Kami menerangkan bahwa proyek smelter nikel PT Ceria Nugraha Indotama di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan bagian dari program pembangunan smelter sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN)," tandasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/