Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
22 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
20 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
3
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
22 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
4
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
22 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
22 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
19 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  Nasional

Cegah Insiden Bom dengan 3 Cara Ini...

Cegah Insiden Bom dengan 3 Cara Ini...
Ilsutasi. (gambar: ist./the Indonesian institute)
Senin, 29 Maret 2021 12:50 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI (Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia) fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), Maman Imanulhaq berharap, teror bom serupa insiden di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, tidak terjadi lagi. Untuk itu, deradikalisasi yang mengembalikan nilai kemanusiaan, menjadi penting.

"Itu bisa dilakukan. Pertama, dengan memasukan kepada nilai kurikulum mulai taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi sehingga kita tidak hanya sekedar membahas tentang radikalisme, terorisme, ekstrimime, tapi lebih kepada apa sih hakikat manusia itu, bagaimana kesepakatan kita," kata Maman kepada GoNews.co, Minggu (28/3/2021).

Kedua, lanjut Maman, program-program kepada mantan napiter (narapidana korupsi) harus diarahkan kepada bagaimana mereka lebih dihargai untuk bisa kembali ke tengah masyarakat. "Ini berkaitan juga dengan edukasi terhadap masyarakat yang gampang membuat stigma. (Stigma, red) itu yang membuat banyak sekali mantan napiter yang kembali menjadi teroris karena tidak diterima di tengah masyarakat,".

"Ketiga harus ada upaya koordinatif yang menyeluruh. Dari mulai BNPT, terus juga BIN, kelompok-kelompok Intelijen, sehingga tidak sekedar kita reaktif menangani kasus terorisme, tapi lebih kepada proaktif sehingga jaringan atau sel2 terorisme bisa dimatikan dengan cara yang lebih integral," pungkas Maman.

Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa diduga bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral, Jalan Kartini, Makassar, Sulsel, Minggu (28/3/2021) pagi. Per siang harinya, otoritas menyatakan bahwa pelaku diduga berjumlah dua orang, dan menggunakan sepeda motor saat melakukan aksi bom bunuh diri.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit meminta masyarakat untuk tidak terlalu panik. "Kami sedang dalami dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP),".

Sedikitnya satu orang dilaporkan tewas dalam insiden ini. Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel), Irjen Pol Merdisyam dalam tayangan kompastv menyebut, selain korban tewas ada 9 warga yang saat ini dalam perawatan.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:GoNews Group, DPR RI, Nasional, Peristiwa, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/