Serba-serbi Teror Mabes Polri, Gara-gara Ini TVRI Diomelin Media Rusia
Penulis: Muslikhin Effendy
Teguran itu disampaikan akun @RBTHIndonesia, saat menanggapi cuitan TVRI terkait penembakan polisi terhadap terduga pelaku teror di Mabes Polri.
"Terduga Teroris Di Tembak Mati, Satu Masih Dalam Pencarian. Selengkapnya: https://t.co/eibSCbLaYH," bunyi cuitan akun TVRI sembari membubuhkan hastag TVRI, TVRINasional, MediaPemersatuBangsa.
Cuitan itu langsung ditanggapi akun RBTHIndonesia. "Sedikit koreksi, 'ditembak', bukan 'di tembak'. Seharusnya disambung, tidak dipisah. "Di-" di situ sebagai prefiks, bukan preposisi (kata depan)," tulisnya, Rabu (31/3/2021).
Dilihat GoNews.co, cuitan itu sudah dikomentari ratusan netizen. Berbagai komentar lucu pun memenuhi status tersebut. Menyadari akan kesalahannya, TVRI pun tidak segan mengucapkan terimakasih. "terimakasih atas koreksinya, selanjutnya akan kami perbaiki dan lebih teliti,".
"BIPA UI akan sangat bangga," timpal akun knightesss.
"Banyak admin media sosial institusi resmi milik pemerintah maupun swasta yang membuat kesalahan mendasar seperti ini, tidak bisa membedakan di- sebagai awalan dan di- sebagai kata depan. Mungkin admin media sosial perlu sertifikasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI)," ujar akun @Rahziraf.
Untuk diketahui, pada Rabu siang, telah terjadi aksi teror yang diduga dilakukan oleh seorang perempuan.
Perempuan berpistol yang menyerang Mabes Polri (Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia) itu tewas terkena muntahan timah panas petugas.
Pelaku diketahui berinisial ZA. Dia lahir di Jakarta pada 14 September 1995, atau berusia sekitar 25 tahun.***
Kategori | : | Umum, Peristiwa, DKI Jakarta |