Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
9 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
9 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
9 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
8 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
9 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
8 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Sopir Angkot di Surabaya Cemburu, Mudik Dilarang Tapi Tempat Wisata Tetap Buka

Sopir Angkot di Surabaya Cemburu, Mudik Dilarang Tapi Tempat Wisata Tetap Buka
Sopir angkot di Terminal Joyoboyo (Foto: detikcom)
Jum'at, 09 April 2021 17:08 WIB
JAKARTA - Pemerintah memutuskan mudik dilarang. Selain larangan mudik tanggal 6 - 17 Mei 2021, transportasi umum, baik udara, darat maupun laut dilarang beroperasi. Namun, tempat wisata masih boleh buka.

Hal ini menimbulkan kecemburuan sopir angkutan umum (Angkot) terhadap tempat wisata yang tetap buka. Salah satunya sopir angkot di Joyoboyo, Ahmad Suud (63). Dia merasa kebijakan pemerintah ini tidak adil. Jika tempat wisata yang menarik wisatawan tetap dibuka, lantas mengapa transportasi umum dihentikan hampir dua pekan.

"Nggak adil kalau tempat wisata dibuka, transportasi umum nggak boleh. Seharusnya tutup semua sekalian," tegas Suud seperti dilansir GoNews.co dari detikcom, Jumat (9/4/2021).

Sopir angkot jurusan Joyoboyo-Menganti Gresik ini berharap angkutan umum tetap bisa beroperasi. Sebab selama pandemi penumpang sangat jauh berkurang. Bila tidak beroperasi, tidak ada pemasukan keuangan untuk keluarganya.

"Kalau nggak boleh beroperasi, diliburkan nggak ada penumpang, kita jadi nggak kerja. Sudah sepi malah ditutup kita jadi pengangguran. Kalau bisa dibuka biasa, agar bisa kerja, terminal ada penumpang," jelasnya.

Senada yang diungkapkan Joni (50) sopir angkot jurusan Joyoboyo-Sidoarjo. Dia tak ingin lebaran tahun ini seperti tahun lalu yang tidak boleh beroperasi. "Kalau nggak bisa beroperasi kita makan apa, kita juga butuh makan. Kalau nggak beroperasi mau gimana lagi. Saya minta kebijakan dari pemerintah saja agar boleh beroperasi, kita juga butuh makan anak istri," kata Joni.

Menurutnya, sopir angkot akan dirugikan jika transportasi umum tidak beroperasi. "Kalau tutup ya tutup semua, harus ada kebijakannya. Sudah sepi malah nggak boleh jalan (operasional) lagi. Mau makan apa kita. Teman-teman sopir semuanya merasakan. Sampai sekarang masih sepi. Lebaran tahun lalu juga nggak jalan," pungkasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Detik.com
Kategori:Jawa Timur, Pemerintahan, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/