Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lala Widy Laris, Sebulan Penuh Main di Pesbukers Ramadan
Umum
22 jam yang lalu
Lala Widy Laris, Sebulan Penuh Main di Pesbukers Ramadan
2
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
Umum
23 jam yang lalu
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
3
Bruno Mars Diduga Tersangkut Hutang Judi 50 Juta Dolar ke MGM Grand Casino
Umum
23 jam yang lalu
Bruno Mars Diduga Tersangkut Hutang Judi 50 Juta Dolar ke MGM Grand Casino
4
Hasil All England Disebut Buah Ketekunan dan Disiplin Menjalani Proses
Olahraga
24 jam yang lalu
Hasil All England Disebut Buah Ketekunan dan Disiplin Menjalani Proses
5
Ricky Soebagja Minta Pemahaman Tren Positif dan Menjaga Peak Performance hingga Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Ricky Soebagja Minta Pemahaman Tren Positif dan Menjaga Peak Performance hingga Olimpiade 2024 Paris
6
Musisi Rock Steve Harley Tutup Usia 73 Tahun
Umum
19 jam yang lalu
Musisi Rock Steve Harley Tutup Usia 73 Tahun
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Kisah Pilu Perjalanan Rahmat: Erwin Abdullah: Ular, Ikan Arwana dan Badik Itu Banyak Menolong

Kisah Pilu Perjalanan Rahmat: Erwin Abdullah: Ular, Ikan Arwana dan Badik Itu Banyak Menolong
Rahmat Erwin Abdullah. (Foto: Istimewa)
Kamis, 17 Juni 2021 13:57 WIB
Penulis: Azhari Nasution

JAKARTA - Ternyata  cukup panjang kisah pilu yang dialami pasangan mantan lifter angkat besi nasional, Erwin Abdullah dan Ami AB untuk mengantarkan anaknya, Rahmat Erwin Abdullah (73kg) ke pentas Olimpiade Tokyo 2021. 

Bukan hanya fasilitas tempat latihan yang terletak di bawah tribun Stadion Mattoangin Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang tidak layak dan minim peralatan, Erwin Abdullah yang tercatat sebagai pegawai PT Pos Indonesia ini terpaksa pontang-panting mencari biaya untuk menerjunkan Rahmat di kejuaraan tingkat nasional. 

"Memang ada bantuan dari Pengprov PABSI Sulsel terutama saat ikut kejuaraan di luar daerah. Namun. Bantuan itu jelas tidak mencukupi. Karena, kalau diberikan bantuan tiket pesawat terpaksa harus menutupi biaya akomodasi. Sebaliknya kalau ditanggung akomodasi harus mencari biaya tiket pesawat," cerita Erwin Abdullah kepada Gonews.co Group, Rabu (16/6/2021). 

Namun, kendala itu tak menghalangi Erwin Abdullah. Begitu juga saat diminta mewakili Sulsel pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS). 

"Rahmat dan teman-temannya hanya sekadar dicomot saja untuk tampil di POPNAS. Habis itu, kami tetap saja latihan dengan biaya mandiri meskipun Rahmat sukses menyumbangkan medali emas di POPNAS Bandung 2015," ungkapnya. 

Lantas bagaimana Erwin Abdullah menutupi biaya kebutuhan tersebut termasuk peralatan latihan dan suplemen Rahmat yang cukup besar selama ini? "Semua biaya itu saya tutupi dengan cara memanfaatkan hobi koleksi ular, ikan arwana dan badik (senjata tradisional Makassar) yang selama ini saya tekuni," jawabnya. 

Sebagai contoh, kata Erwin Abdullah, koleksi ular sanca yang dibawanya dari Gunung Sindur Bogor, Jawa Barat itu diternakin dan anaknya dijual. 

"Waktu saya pelatnas di Jakarta, saya sempat membeli sepasang ular sanca di Bogor. Kemudian, saya pelihara hingga berukuran mencapai 7 meter itu. Lalu, saya ternakin dan anak-anaknya saya jual dengan penghobi yang sama. Biasanya  sih jumlah anaknya  bisa mencapai ratusan dan itulah yang menutupi biaya kebutuhan supleman Rahmat sehari-hari termasuk perlengkapannya maupun biaya saat berangkat mengikuti kejuaraan di luar daerah,"  ungkapnya.

Selain ular Sanca, Erwin juga menjual koleksi ikan arwana super yang dipeliharanya dari kecil hingga sudah besar. Hal yang sama juga dilakukannya dengan koleksi badik. "Koleksi ular saya hanya tinggal sepasang. Koleksi ikan arwana dan badik sudah tak tersisa lagi," katanya. 

Meski tidak diperhatikan Pemprov Sulsel, kecintaan Erwin Abdullah tidak perlu diragukan dengan daerah yang terkenal dengan Soto Makassar-nya itu. Dia tidak mengizinkan Rahmat mewakili daerah lain di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021. 

"Sebenarnya sih sangat menyakitkan membina atlet tanpa diberikan fasilitasi tempat latihan. Tetapi, biarlah Rahmat tetap membela Sulsel di PON Papua 2021 nanti. Saat ini, Rahmat  merupakan satu-satunya lifter angkat besi Sulsel yang tertinggal. Dan, Rahmat itu sukses meraih emas SEA Games Filipina 2019 dan menembus Olimpiade Tokyo 2021 tanpa ada fasilitas dari Pemprov Sulsel,"  bebernya. 

Kenapa Erwin Abdullah menyebut demikian. Sebab, Rahmat yang sudah sukses merebut emas di SEA Games Filipina 2019 tidak diberikan perhatian. Dia tetap menjalani latihan di rumah karena tempat latihannya di Stadion Mattoangin sudah tidak ada lagi. 

"Tempat latihan angkat besi di Stadion Mattoangin itu hanya tinggal kenangan. Di situ, kami basah kehujanan dan panas kepanasan. Dan, di tempat itulah kami secara bergantian memegang raket listrik anti nyamuk untuk menjaga atlet agar tidak banyak nyamuk menyerang mereka saat latihan malam di tengah penerangan lampu strongking (lampu yang biasa dipakai nelayan ke laut)," katanya lirih.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:DKI Jakarta, GoNews Group, Olahraga, Peristiwa
wwwwww