Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
18 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
19 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
18 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
4
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
17 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
18 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
15 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  Politik

Lewat Prosesi Ratibu di Masjid Keraton Buton, LaNyalla Didoakan Jadi Presiden

Lewat Prosesi Ratibu di Masjid Keraton Buton, LaNyalla Didoakan Jadi Presiden
Ketua DPD RI bersama Walikota Baubau AS Tamrin (Baju Biru) dan senator asal Sulawesi Tenggara Amirul Tamim (Baju Hitam) saat prosesi doa di Masjid Agung Kesultanan Buton, Jumat (18/6/2021).
Jum'at, 18 Juni 2021 20:50 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
BAUBAU - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, melaksanakan Salat Jumat di Masjid Agung Kesultanan Buton, kompleks Benteng Kesultanan Buton, Kota Baubau, Jumat (18/6/2021).

Usai Salat, LaNyalla dan rombongan tidak beranjak dari areal masjid. LaNyalla, bersama senator asal Sultra Amirul Tamim dan Andi Nirwana, serta Ketua Komite III Sylvina Murni mengikuti prosesi Ratibu.

Prosesi Ratibu atau Dzikiran merupakan prosesi pembacaan doa yang dilakukan oleh Syara Kidina atau Syara Agama Kesultanan yang merupakan perangkat Masjid Agung Kesultanan Buton.

Biasanya doa ini diminta oleh masyarakat yang hendak punya hajat maupun punya cita-cita lain agar terkabul.

Dalam kesempatan itu LaNyalla meminta didoakan agar bisa menjadi Presiden. Dalam alurnya LaNyalla harus memberikan pesan dan pasali atau tanda terimakasih yang disampaikan kepada Tungguna Ganda atau Marbot Masjid.

Ada 4 Tungguna Ganda yang bertugas. Mereka kemudian menyerahkan pesan itu kepada perangkat Masjid untuk dipanjatkan doa-doa.

Perangkat masjid yang berdoa dalam prosesi Ratibu atau dzikiran terdiri dari 4 khatib, 12 moji atau bilal (pengumandang adzan), 1 Lakina Agama (dahulu disebut Menteri Agama) dan 1 Imam Masjid.

Doa-doa yang dipanjatkan selain dengan Bahasa Arab juga dalam Bahasa Buton. Prosesi Ratibu dilakukan dalam waktu sekitar setengah jam.

Untuk diketahui, perangkat Masjid Agung Kesultanan Buton mempunyai jalur keturunan Kesultanan Buton. Khatib, Imam dan Lakina Agama dijabat oleh kaum dari bangsawan kerajaan. Sedangkan 12 Bilal dijabat oleh walaka atau wakil dari masing-masing distrik atau kampung.

LaNyalla dan rombongan mengikuti prosesi tersebut di dalam masjid dengan khusyuk. Usai didoakan, Ia menuju ke Batu Popaua yang ada di sisi depan sebelah kiri Masjid. Batu Popaua merupakan batu alam berbentuk memanjang dengan lubang di tengahnya dan disakralkan karena dijadikan tempat pengambilan sumpah para raja maupun Sultan.

LaNyalla yang didampingi Walikota Baubau AS Tamrin sempat menjejakkan kakinya di batu tersebut. Filosofinya sebagai seorang pemimpin harus mempunyai sifat adil dan bisa berdiri di pihak manapun.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/