Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
Olahraga
22 jam yang lalu
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
2
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
24 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
3
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
Olahraga
23 jam yang lalu
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
4
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
Umum
22 jam yang lalu
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
5
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
6
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter 'Espresso'
Umum
22 jam yang lalu
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter Espresso
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Daripada Terus Kecewa, Presiden Jokowi Sebaiknya Melakukan Reshuffle Menteri

Daripada Terus Kecewa, Presiden Jokowi Sebaiknya Melakukan Reshuffle Menteri
Presiden Jokowi. (foto: istimewa)
Sabtu, 17 Juli 2021 18:59 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo kecewa setelah mengetahui beberapa menterinya ke luar negeri. Ini mengindikasikan para menteri ke luar negeri tanpa sepengetahuan Presiden.

"Tentu sulit dipahami kepergian seorang menteri tanpa sepengetahuan Presiden. Sebagai pembantu Presiden sepatutnya seorang menteri meminta izin kepada Presiden," kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jakarta, M. Jamiluddin Ritonga, Sabtu (17/7).

Integritas dan loyalitas menteri tersebut tentu dipertanyakan manakala negaranya dalam situasi krisis tapi tetap keluar negeri. Apalagi di negara tujuan para menteri tersebut masih sempat berfoto layaknya seorang pelancong.

Jadi, dalam situasi krisis, seorang menteri harus memiliki sense of crisis. Kalau ini dimiliki setiap menteri, maka tanpa diminta kementeriannya akan dikerahkan sepenuhnya untuk menangani pandemi Covid-19. Para menteri seharusnya bahu-membahu membantu Presiden dalam mengatasi pandemi Covid-19.

"Menteri seperti itu sudah tidak layak dipertahankan. Mereka sudah sulit dijadikan tim untuk menangani Covid-19," terang Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL.

Karena itu, sudah selayaknya Presiden mengevaluasi semua menterinya yang tidak punya sense of crisis, loyalitas, dan integritas, secepat mungkin direshuffle. Sebab, sangat sulit krisis akibat pandemi Covid-19 dapat diatasi bila Jokowi dikelilingi menteri seperti itu.

Jokowi harus berani dan tegas dalam melakukan reshuffle. Siapa pun menterinya dan dari partai mana pun, bika memang sudah tidak layak seharusnya di reshuffle.

Kalau tidak, Jokowi akan terus kecewa akan kinerja para menterinya. Kekecewaannya akan semakin dalam karena sebagian menteri yang ada sekarang tidak cukup mumpuni untuk mengatasi krisis saat ini.

"Jadi, Jokowi harus melakukan reshuffle kabinet secepatnya. Hanya melalui reshuffle, kabinet Jokowi masih berpeluang mengatasi pandemi Covid-19," demikian Jamiluddin Ritonga.

Belakangan, publik diributkan dengan perjalanan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menteri Perdagangan M. Lutfi ke Amerika Serikat. Keduanya menjadi pembicaraan publik setelah berfoto bersama di ruang publik tanpa memakai masker.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:DKI Jakarta, Politik, Pemerintahan, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/