Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
2
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
14 jam yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
3
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
14 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
4
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Umum
18 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
5
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
Umum
14 jam yang lalu
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
6
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Umum
13 jam yang lalu
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

15 WNI Masih Berada di Afghanistan, Ini Sikap Indonesia soal Taliban

15 WNI Masih Berada di Afghanistan, Ini Sikap Indonesia soal Taliban
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah. (Foto: Istimewa)
Rabu, 18 Agustus 2021 08:00 WIB

JAKARTA - Sebanyak 15 Warga Negara Indonesia (WNI) masih berada di Afghanistan hingga saat ini. Opsi evakuasi masih terus dimatangkan oleh pemerintah Indonesia.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan opsi evakuasi akan diputuskan dengan mempertimbangkan berbagai hal. Salah satunya termasuk dari hasil konsultasi dengan berbagai pihak terkait di Afghanistan.

“Ada 15 WNI. Indonesia memantau secara dekat perkembangan yang sangat cepat yang terjadi di Afghanistan,” kata Teuku Faizasyah kepada JawaPos.com, Selasa (17/8).

Saat ini, ibu kota Kabul sudah dikuasai oleh Taliban. Presiden dan Wakil Presiden Afghanistan juga sudah meninggalkan negara itu. Sedangkan sejumlah warga negara Afghanistan beramai-ramai ingin meninggalkan negaranya dengan memadati bandara.

Sementara terkait sikap Indonesia kepada Taliban, pemerintah enggan tergesa-gesa. “Segala sesuatunya di sana masih sangat cair, tidak perlu tergesa-gesa,” tegas Faizasyah.

Dalam pernyataan Kemenlu, Indonesia berharap penyelesaian politik tetap dapat dilakukan, melalui Afghan-owned, Afghan-led. Perdamaian dan stabilitas tentunya sangat diharapkan oleh masyarakat Afghanistan dan dunia internasional.

Kemenlu mengatakan Indonesia terus melakukan komunikasi dengan semua pihak di Afghanistan dan dengan perwakilan PBB dan perwakilan Asing di Afghanistan. Keselamatan WNI, termasuk staf KBRI Kabul, merupakan prioritas pemerintah Indonesia.

“Persiapan evakuasi terus dimatangkan, antara lain melalui komunikasi dengan berbagai pihak terkait di lapangan. Misi KBRI Kabul akan tetap dijalankan dengan tim esensial terbatas, sambil terus dilakukan pemantauan situasi keamanan di Afghanistan,” sebut Kemenlu RI.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:DKI Jakarta, Internasional, Politik, Pemerintahan, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/