Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
Umum
15 jam yang lalu
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
2
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
Umum
15 jam yang lalu
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
3
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana 'Cinta Yang Salah'
Umum
9 jam yang lalu
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana Cinta Yang Salah
4
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
Umum
9 jam yang lalu
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
5
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
Umum
15 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
6
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Umum
8 jam yang lalu
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Home  /  Berita  /  Hukum

Polisi Belum Terima Laporan Wabup Bulukumba soal VC Seks

Polisi Belum Terima Laporan Wabup Bulukumba soal VC Seks
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Bulukumba, AKP Bayu Wicaksono. (Foto: Istimewa)
Sabtu, 23 Oktober 2021 23:17 WIB

BULUKUMBA - Wakil Bupati Bulukumba, Edy Manaf diduga menjadi korban pemerasan dengan modus video call seks (VCS). Namun, pihak kepolisian hingga saat ini belum menerima laporan terkait kejadian yang menimpa orang nomor di Bulukumba, Sulawesi Selatan ini.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Bulukumba, AKP Bayu Wicaksono membenarkan jika pihaknya belum menerima laporan dari Wakil Bupati Bulukumba soal kasus pemerasan tersebut. "Belum ada laporannya," kata Bayu, Sabtu (23/10).

Bayu mengatakan, pihaknya belum dapat melakukan penyelidikan terkait kasus pemerasan yang dialami oleh politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini. Sebab, pihak kepolisian belum menerima laporan korban. "Iya belum ada saya terima laporannya. Kalau ada laporannya pasti kami segera proses," jelasnya.

Kasatreskrim Polres Bulukumba pun meminta untuk setiap warga yang menjadi korban pemerasan dengan modus video call seks tersebut agar dapat langsung melaporkan kejadian itu.

Sebelumnya, Wakil Bupati Bulukumba, Edy Manaf, menjadi salah satu korban kasus pemerasan dengan modus video call seks (VCS) yang tengah marak terjadi di kabupaten di Sulawesi Selatan tersebut.

Edy menjelaskan dirinya menjadi korban pemerasan setelah mendapatkan panggilan melalui aplikasi Facebook Messenger sekitar dua minggu lalu. Edy yang mengangkat panggilan tersebut kaget saat melihat tampilan gambar yang tak senonoh.

"Dia ajak berkomunikasi dan langsung tindis itu (screenshot) dan yang muncul foto tidak senonoh," kata Edy saat dikonfirmasi, Sabtu (23/10).

Politisi Partai Amanat Nasional itu mengaku langsung menutup telepon karena kaget. Namun, pelaku lebih cepat melakukan tangkapan layar pada saat video call.

"Kebetulan (saat panggilan) itu kepala aku kelihatan. Begitu kelihatan, dia langsung mengancam akan menyebarkan screenshot tersebut," ujarnya.

Mantan anggota DPRD Sulsel ini menyebut VCS itu sangat berbahaya karena bisa menjadi sebagai alat untuk melakukan pemerasan. Apalagi, kata dia, kejadian itu dialami banyak pihak. "Banyak pejabat juga yang menjadi korban. Cuma tidak berani menyampaikan," katanya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Hukum, Sulawesi Selatan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/