Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto mengungkapkan, hingga saat ini penyidik masih melalukan pemeriksaan intensif. Begitu juga dengan status para terlapor yang masih sebagai terperiksa.
"Agung Nugroho tengah berada di dalam rumah sekitar pukul 20.00 WIB (Senin). Saat itu, ada 7 orang terduga pelaku datang ke kediaman," kata Sunarto menjelaskan kronologi kejadian sebagaimana dikutip GoNEWS.co pada Selasa (30/11/2021).
Dari laporan itu, Korps Bhayangkara kemudian melakukan serangkaian penyelidikan. Hingga berhasil mengetahui identitas salah seorang pelaku.
"Di sana, mereka sempat berteriak-teriak sambil mengeluarkan ancaman terhadap Agung Nugroho. "Ya para terduga pelaku ini datang, kemudian teriak-teriak. Kemudian memaksa masuk ke rumah melalui pagar depan yang kebetulan tidak terkunci," terang Sunarto.
Saat ditanya perihal bentuk ancaman yang disampaikan terduga pelaku, Sunarto menuturkan pelaku bakal menghajar pelapor seraya meminta keluar dari dalam rumah.
"Setelah laporan diterima, penyidik kemudian melakukan pelacakan dan mengenali identitas salah satu terlapor. Lalu dilakukan penangkapan di Jalan Harapan Raya," tuturnya.
Terkait penangkapan ini, Agung menegaskan bahwa dirinya menyerahkan sepenunya proses hukum kepada Polisi. "Iya sudah (dapat informasi penangkapan, red). Saya intinya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian,".
Sementara itu, keesokan harinya, atau sehari setelah penyerangan, Agung Nugroho terpilih sebagai calon ketua tunggal DPD Demokrat Riau. Keputusan itu berdasarkan Musda Demokrat Riau ke-V yang diselenggarakan di Ska Co-Ex, Pekanbaru. Pada Musda, juga sempat terjadi kericuhan jelang pembukaan.
Namun tidak berlangsung lama karena pihak kepolisian langsung mengambil tindakan pengamanan. Usai terpilih dari Musda, Agung saat dikonfirmasi wartawan mengenai penyerangan rumah dinasnya, apakah ada kaitan dengan pelaksanaan menolak untuk berkomentar. "Kalau itu saya tidak berkomentar dulu," singkatnya.***