Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
2
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
12 jam yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
3
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
12 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
4
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Umum
16 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
5
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Umum
12 jam yang lalu
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
6
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
Umum
12 jam yang lalu
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
Home  /  Berita  /  Politik

Gus Jazil Minta Polisi jangan Bikin Takut Warga Wadas, Bukan Zamannya Lagi

Gus Jazil Minta Polisi jangan Bikin Takut Warga Wadas, Bukan Zamannya Lagi
Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid. (Foto: Istimewa)
Jum'at, 11 Februari 2022 17:37 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Jazilul Fawaid atau Gus Jazil merasa heran dengan aksi represif kepolisian saat mengawal proses pengukuran lahan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (8/2) kemarin.

Menurut dia, aksi represif sebenarnya sudah tidak bisa diterapkan menyelesaikan konflik antara pemerintah dengan rakyat di Indonesia. "Sudah bukan zamannya pakai pendekatan keamanan, apalagi dengan senjata lengkap. Toh, yang dihadapi warga juga," kata Gus Jazil melalui siaran pers yang diterima GoNews.co, Jumat (11/2/2022).

Legislator Fraksi PKB itu mengatakan semua anggota kepolisian wajib mematuhi arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam menyelesaikan konflik sosial. Jenderal Listyo diketahui mengedepankan Presisi (Prediktif, Respnsibil, dan Transparansi) demi membuat pelayanan dari kepolisian lebih terintegrasi, modern, mudah, dan cepat.

"Dengan Presisi, kami yakin polisi lebih humanis dalam menghadapi masyarakat," beber Gus Jazil.

Sebelumnya, ribuan personel aparat kepolisian dari Polda Jawa Tengah mengepung Desa Wadas pada Selasa (8/2). Polisi mengeklaim mendapat perintah mendampingi BPN mengukur lahan untuk proyek pembangunan Bendungan Bener.

Gesekan dengan masyarakat tidak terhindarkan karena warga Wadas sudah sejak lama menolak rencana penambangan batu endesit yang terkait dengan proyek Bendungan Bener.

Berdasarkan rilis Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa), aparat kepolisian memasuki desa menggunakan sepeda motor, mobil dan berjalan kaki sekitar pukul 10.48 WIB. Kemudian, aparat kepolisian disebut melakukan penangkapan terhadap beberapa warga yang ingin melaksanakan ibadah di masjid dan mengepung sebuah masjid.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/