Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
Olahraga
22 jam yang lalu
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
2
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
22 jam yang lalu
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
3
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
4
Terima Kekalahan, PSSI Kecam Aksi Rasis kepada Guinea
Olahraga
2 jam yang lalu
Terima Kekalahan, PSSI Kecam Aksi Rasis kepada Guinea
5
Epy Kusnandar Ditangkap, Terjerat Kasus Narkoba
Umum
2 jam yang lalu
Epy Kusnandar Ditangkap, Terjerat Kasus Narkoba
6
Satu Kali Ucapan, Rizky Febian dan Mahalini Raharja Resmi Menikah
Umum
2 jam yang lalu
Satu Kali Ucapan, Rizky Febian dan Mahalini Raharja Resmi Menikah
Home  /  Berita  /  Politik

DKI Jakarta Disentil soal Penanganan Sampah

DKI Jakarta Disentil soal Penanganan Sampah
Ilustrasi sampah. (gambar: ist./rabbitsma)
Sabtu, 11 Juni 2022 08:55 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI August Hamonangan dalam keterangnnya yang dibaca Sabtu (11/6/2022) meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk tak hanya seremonial dalam penanganan sampah Ibu Kota. Permintaan ini merspons acara Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah (PGJSS) dalam rangka menyambut Jakarta Hajatan 2022.

"PGJSS ini bagus untuk meningkatkan kesadaran untuk mulai konsep pengelolaan sampah dari tingkat masyarakat, tapi sekali lagi yang paling penting adalah gerakan dan solusi berkelanjutan, jangan hanya acara seremonial ramai-ramai saja lalu menghilang. Jakarta saat ini masih darurat sampah," kata August sebagaimana dikutip GoNEWS.co.

Baca Juga: PSI Akhirnya Akui Kesuksesan Anies Gelar Formula E

Baca Juga: Buka Pendaftaran Caleg DPRD DKI, PSI: Kami Tidak Melihat Isi Tas


August menilai konsep pengelolaan sampah mulai dari masyarakat adalah konsep yang dapat menjadi solusi jangka panjang, namun kenyataannya konsep ini belum optimal pelaksanaannya.

"Di lapangan, masih banyak RW yang belum menjalankan fungsi Bidang Pengelolaan Sampah (BPS). Ada RW yang sudah memiliki BPS tapi tidak aktif. Kalau implementasinya tidak didorong disiplin, masalah sampah kita gak akan beres," tambah August.

Baca Juga: Pemprov DKI Tunggu Pusat Soal PTM, PSI: Efek Jarang Ngobrol

Baca Juga: Penuh Kebencian ke Anies, Pengamat: PSI Belum Bisa Terima Kekalahan Ahok

August menyarankan Pemprov aktif melakukan pendampingan terhadap unit-unit RW untuk melakukan fungsi BPS dan mendorong lagi aktivasi Bank Sampah dan BSF Maggot untuk mereduksi sampah terutama sampah rumah tangga.

"Menurut data BPS tahun 2020, sekitar 7.800 ton sampah per hari yang diangkut ke Bantargebang, 37% nya sampah rumah tangga. Jakarta punya kemampuan fiskal untuk melakukan aktivasi pengelolaan sampah warga, sekarang yang paling penting adalah keseriusan dan konsistensi dari Pemprov DKI," tutup August.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/