Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
22 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
2
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
19 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
3
Kandang Persib Siap Membiru Di Semi Final, Energi Bagi Dedi Kusnandar Dkk
Olahraga
24 jam yang lalu
Kandang Persib Siap Membiru Di Semi Final, Energi Bagi Dedi Kusnandar Dkk
4
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
Olahraga
22 jam yang lalu
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
5
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Umum
19 jam yang lalu
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Home  /  Berita  /  Politik

PKB: Koalisi Semut Merah bisa Jadi Naga Merah

PKB: Koalisi Semut Merah bisa Jadi Naga Merah
Ilustrasi semut merah. (gambar: iddepositphotoscom)
Sabtu, 18 Juni 2022 12:09 WIB
JAKARTA – Koalisi Semut Merah yang digagas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berpotensi menjadi semakin besar, menyusul rencana bergabungnya Partai Demokrat. Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan pada Sabtu (18/6/2021), bahwa komunikasi politik terus berjalan di antara partai politik (parpol).

"Saat ini, masih ada beberapa parpol yang belum menentukan pasangan koalisi sementara mereka tidak bisa mengusung pasangan calon sendiri sehingga mau tidak mau harus berkoalisi," kata Jazilul sebagaimana dikutip GoNEWS.co.

Baca Juga: Masih Mendung, Koalisi PKB-PKS-Demokrat Nunggu Terang

Baca Juga: Akui Ada Kesamaan Visi, Demokrat Jajaki Koalisi dengan PKB dan PKS

Selain Demokrat, jelas Jazil, ada pula Partai Nasdem dan Gerindra yang belum menentukan pasangan koalisi. Sementara parpol yang sudah membentuk koalisi yakni Partai Golkar, PPP, dan PAN yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Di antara parpol-parpol yang ada, hanya PDIP yang bisa mengusung paslon capres-cawapres tanpa harus berkoalisi," ujarnya.

Baca Juga: PKB Sebut Sulit Bangun Koalisi dengan Partai 'Gajah'

Baca Juga: NasDem Sebut Partai yang Berkunjung Belum Pasti jadi Mitra Koalisi

Gus Jazil mengatakan, jika Demokrat, Nasdem, dan Gerindra yang saat ini belum menentukan pasangan koalisi bisa bergabung menjadi satu dalam barisan PKB dan PKS maka konstelasi politik nasional akan berubah total.

"Kalau ada nanti tambahan siapa, kan masih banyak. Nasdem belum, Demokrat belum, Gerindra belum. Nah, kalau ini tiba-tiba gabung, bukan Semut Merah itu, tapi bisa jadi Koalisi Naga Merah," ujar Jazil.

Baca Juga: Pengamat: Koalisi PKS-PKB Akan Layu Sebelum Pilpres 2024

Baca Juga: Diajak Gabung ke Koalisi Semut Merah PKB-PKS, Ini Jawaban Demokrat

Sebelumnya, istilah Koalisi Semut Merah yang digagas PKB dan PKS muncul karena keduanya sama-sama parpol menengah. Kendati kecil, jika ada banyak partai kecil yang bergabung maka akan menjadi besar. Selama ini, partai-partai kecil ketika menjalin koalisi dengan 'partai gajah' disebut Gus Jazil kurang mendapatklan peran dalam koalisi.

"Kan kita sering berkoalisi dengan gajah di satu tempat, semutnya juga gak dapat peran apa-apa," ungkapnya.

Baca Juga: Ditawari Gabung Koalisi Semut Merah, NasDem: Rakernas Dulu

Baca Juga: PPP: Kandidat Terkuat Capres KIB Ada pada Tiga Ketum Partai Koalisi

Jazil mengatakan, tidak masalah jika nantinya partai-partai kecil bertarung dengan partai gajah pada Pilpres 2024, asalkan pertarungan berlangsung sportif dan tanpa saling curiga.

"Semut merah ini kan bisa masuk ke lubang-lubang kecil. Tapi kendati kecil kalau menggigit sakit juga," kelakarnya.

Baca Juga: Temui Surya Paloh, SBY Bahas Pilpres 2024 hingga Peluang Koalisi

Baca Juga: Presiden Jokowi Respon Positif Koalisi Indonesia Bersatu, Projo: KIB Jadi Manuver Cerdas

Mengenai koalisi dengan Demokrat, Jazil mengatakan bahwa deklarasi koalisi akan dilakukan ketika sudah menemukan waktu yang tepat. "Ini kan baru komunikasi, pacaran, soal deklarasi, soal pengumuman, itu kan soal teknis saja, tidak ada yang terburu-buru. Tentu kalau kita mau deklarasi, ya nyari hari yang baik, nyari yang suasanya terang, enggak mendung-mendung begini," ujarnya.

Jazil mengatakan bahwa wacana koalisi ini perlu disampaikan agar publik mengetahui bahwa komunikasi politik di antara partai-partai terus berjalan, termasuk antara PKB, PKS, dan Demokrat. Menurutnya, PKB ingin membangun koalisi yang memang betul-betul diharapkan oleh rakyat dan yang memiliki peluang menang.

Baca Juga: Koalisi Nasional Religius, Ketum Airlangga: KIB Cari Capres yang Bisa Hilangkan Politik Identitas dan Mampu Kikis Polarisasi Masyarakat

Baca Juga: Soliditas Golkar, PAN dan PPP Makin Kokoh, Ketum Airlangga: Koalisi Indonesia Bersatu Merupakan Sinergi dari Hati

"Karena PKB ini setiap mendukung itu mesti menang. Nah untuk kali ini jangan sampai mitos ini hilang, kita hati-hati, jadi kita lihat kanan, lihat kiri," tuturnya.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Politik, Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/