Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
23 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
2
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
3
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
19 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
4
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
19 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
5
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
6
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Olahraga
19 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Home  /  Berita  /  Nasional

Sambut Optimisme Pemerintah soal Kendaraan Listrik, ReforMiner Institute Ingatkan Hal Ini...

Sambut Optimisme Pemerintah soal Kendaraan Listrik, ReforMiner Institute Ingatkan Hal Ini...
Mobil listrik model sport pabrikan brand Jepang saat dipamerkan di Tokyo Motor Show ke-45 di Tokyo, 2017 silam. (foto: ist./dok. reuters via ibtimescoin)
Rabu, 27 Juli 2022 23:36 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro dalam suatu pernyatannya, Rabu (27/7/2022) berpandangan, penting bagi Indonesia untuk mendorong Jepang sebagai produsen otomotif untuk beralih ke kendaraan listrik agar kondisi pasar otomotif simulltan dengan agenda tansisi energi.

"Dalam konteks automotif, bagaimana kemudian ke depan Jepang akan moving kemana terkait industri otomotifnya, karena sejauh ini mereka belum entry ke market mobil listrik, justru China dan Korea, sementara dominasi mereka di pasar Indonesia cukup besar. Sepanjang mereka masih bertahan di konvensional relatif berat bagi indonesia (mewujudkan transisi energi dalam konteks otomotif, red)," kata Komaidi sebagaimana dikutip GoNEWS.co.

Baca Juga: Pemerintah Temui Gubernur JBIC, Energy Watch: Pemerintah Serius dalam Transisi Energi 

Baca Juga: Bertemu CEO MMC, Menko Airlangga: Mitsubishi Janjikan Tambah Investasi Rp10 Triliun dan Segera Luncurkan Kendaraan Listrik Baru 

Komaidi mengingatkan, selain menjaring investor asing dalam mewujudkan transisi energi dari eneri fosil ke EBT (energi baru terbarukan), pemerintah juga perlu memperhatikan keberlangsungan industri otomotif secara keseluruhan.

"Kemudian nasib yang mobil sudah eksis, termasuk infrastruktur penunjang, seperti pabriknya, bengkel dan karyawan bagaimana. Ini pekerjaan rumah yang saya kira tidak sederhana, sekedar mengkampanyekan pindah ke EBT, ada aspek aspek lain yang sejauh ini belum disentuh," jelas Komaidi.

Baca Juga: Bagaimana Cara Hitung Biaya Pajak Mobil? 

Baca Juga: Energi Watch: G20 Momentum Dukungan Optimalisasi EBT Nasional dan Akselerasi Kendaraan Listrik 

Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan sejumlah petinggi perusahaan otomotif di Jepang serta mengantongi sejumlah komitmen investasi triliunan rupiah untuk produk kendaraan yang ramah lingkungan.

"Saya meyakini bahwa permintaan kendaraan listrik baik roda empat maupun roda dua di Indonesia maupun di kawasan ASEAN kedepan akan terus meningkat. Indonesia dapat dijadikan industrial base produksi Electric Vehicle (EV) untuk dipasarkan di kawasan ASEAN maupun di Indonesia sendiri," kata Airlangga dalam suatu pernyataan, kemarin (26/7/2022).

Baca Juga: Selalu Pakai BRImo, Nasabah BRI Ini Dapat Hadiah Mobil Listrik Premium 

Baca Juga: Hyundai IONIQ 5, Mobil Listrik Pertama yang Dirakit di Indonesia 

Dunia mulai beralih dari memproduksi kendaraan berbahan bakar fosil ke listrik. Ini sejalan dengan kebijakan transisi energi Indonesia yang berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 serta Nationally Determined Contributions (NDCs) pengurangan emisi karbon 29% pada tahun 2030.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Umum, Ekonomi, Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/