Resesi Dunia Bayangi Indonesia, Pemerintah Didorong Lakukan Ini...
"Harus konsisten melakukan perbaikan iklim usaha dan iklim investasi, sehingga Indonesia punya daya tarik, daya saing lebih di antara negara-negara yang saat ini sedang bermasalah," kata Yose Rizal sebagaimana dikutip GoNEWS.co.
Baca Juga: Pemulihan Ekonomi Dibayangi Inflasi dan Faktor Eksternal
Baca Juga: PKS Dorong Intensif bagi Daerah Berbasis Ekonomi Laut
Selain itu, kata Dia, pemerintah perlu mempunyai kebijakan ekonomi makro, moneter, dan fiskal yang adaptif. Ia mencontohkan, ketika suku bunga diperlukan naik maka bank sentral dan pemerintah juga harus langsung merespons cepat. Begitu juga ketika suku bunga diperlukan turun untuk menjaga pertumbuhan, bank Sentral dan pemerintah juga harus cepat melakukannya.
Selanjutnya, pemerintah juga harus bisa menjaga kepercayaan masyarakat. Hal itu penting dilakukan agar konsumsi domestik terjada dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, perekonomian Indonesia lebih banyak tergantung dari konsumsi domestik yang mencapai 55% dari perekonomian. Hal itu pula yang membuat Indonesia relatif mampu bertahan dari gonjang-ganjing perekonomian dunia.
Baca Juga: Ekomon Optimis UU PDP Tumbuhkan Ekonomi Digital, Tapi Butuh Badan Pengawas Data
Baca Juga: Pemerintah: Ekonomi Indonesia Terus Tumbuh
"Pemerintah harus menjaga kepercayaan masyarakat yang sekarang ini cukup tinggi, sehingga konsumsi domestik masih bisa cukup mendorong perekonomian," tegasnya.
Yose menegaskan, pemerintah juga harus melanjutkan reformasi struktural untuk membuat iklim usaha dan investasi Indonesia semakin menarik. "Yang paling penting melanjutkan reformasi struktural, terutama perbaikan kebijakan-kebijakan kita. Yang sudah dilakukan adalah dengan Omnibus Cipta Kerja kemarin," tegasnya.
Baca Juga: Terapkan PHK, Penjelasan Shopee Indonesia Singgung Ekonomi Dunia
Baca Juga: Jokowi Senang Airlangga Maju Pilpres, Pengamat: Kinerja Ekonomi Jadi Alasan
Ia memungkasi, "Investasi global sedang turun, jadi rebutannya semakin banyak, tetapi kalau kita lebih stabil dari sisi ekonomi makro, inflasi terjaga, dunia usaha kita menarik. Kita bisa juga menjadi lebih baik dari negara tersebut."
Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, mengajak seluruh elemen bangsa Indonesia baik pemerintah maupun masyarakat, untuk mewaspadai besarnya dampak ekonomi akibat gelombang resesi global yang saat ini melanda dunia.
Baca Juga: Masuki Endemi, Ekonomi Digital Diyakini Makin Kuat
Baca Juga: Pembangunan Infrastruktur Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Pastikan Percepatan
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga menjelaskan, perekonomian global tengah dihadapkan pada tantangan yang disebut dengan the perfect storm atau 5C yaitu covid-19, conflict Rusia-Ukraina, climate change, commodity prices, dan cost of living.
Ketua Umum Golkar ini menilai, salah satu sektor kunci dalam menghadapi terpaan krisis global adalah industri pangan. Sebab, ketersediaan pangan yang dapat dijangkau berbagai pihak dinilai mampu menjaga stabilitas ekonomi nasional.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | Ekonomi, Nasional, DKI Jakarta |