Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
15 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
10 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
10 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Home  /  Berita  /  DPR RI
Dialektika Demokrasi

KWP: 'Benarkah Pemilu 2024 akan Curang?'

KWP: Benarkah Pemilu 2024 akan Curang?
Diskusi Dialektika Demokrasi gelaran KWP dan Biro Pemberitaan DPR RI di Jakarta, Kamis, 29 September 2022. (gambar: tangkapan layar siaran resmi dpr)
Kamis, 29 September 2022 14:51 WIB
JAKARTA - Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) menggelar diskusi Dialetika Demokrasi bertema "Benarkah Pemilu 2024 akan Curang?" di Media Center DPR RI, Jakarta, Kamis (29/9/2022).

Hadir dalam diskusi tersebut, Anggota Fraksi PDIP DPR RI Masinton Pasaribu, Anggota Fraksi Demokrat DPR RI Herman Khaeron, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja dan Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago. Bertindak sebagai moderator dalam diskusi kali ini, Jurnalis Radar Lombok Erwin Syahfutra Siregar.

Baca Juga: Soal Hacker Bjorka, DPR: Bawaslu Wajib Antisipasi, Jaga Keamanan Data Pemilu 2024 

Baca Juga: Mahfud Sebut Rp1,24 Triliun Anggaran Pemilu akan Dicairkan 

Dalam diskusi, Herman Khaeron mengungkapkan bahwa kecurangan dalam Pemilu memang bisa saja terjadi. Dan memang dimungkinkan ada pengaruh 'kekuasaan' di dalamnya. Tapi di era Partai Demokrat berkuasa-2 periode SBY menjabat presiden-SBY tidak menggunakan power politiknya untuk itu.

"SBY tidak pernah mennjalankan politik-politik seperti ini. Makanya muncul calon (calon presiden/Capres, red ) banyak terus. Tidak ada tekanan-tekanan kepada partai politik," kata Herman sebagaimana dipantau GoNEWS.co secara virtual.

Baca Juga: Seluruh Syarat Terpenuhi, Hanura 100 Persen Pede Pemilu 

Baca Juga: KPU Umumkan Pendaftaran Parpol Peserta Pemilu 

Potensi bahwa 'kekuasaan' bisa saja 'terlibat' dalam kecurangan Pemilu juga tak ditampik oleh Masinton. Tapi pernyataan yang menjadi konsumsi publik terkait peran 'kekuasaan' dalam kecurangan Pemilu harus merupakan informasi yang jelas sehingga tidak menimbulkan syak wasangka dalam tafsir politik publik.

"Dalam elemen kekuasaan tadi, diperjelas saja, siapa?" kata Masinton.

Baca Juga: 2024 Masih Lama, Muhaimin Minta Jamaah Haji Doakan Pemilu Damai 

Baca Juga: DPD Tolak Biaya Pemilu yang Mahal 

Sementara itu, 'wasit' Pemilu berpandangan, perdebatan antara partai yang berkuasa dengan partai oposisi terkait kecurangan Pemilu merupakan hal yang sangat wajar terjadi menjelang penyelenggaraan pesta demokrasi. Dan Bawaslu, kata Bagja, memastikan bekerja untuk menjaga penyelenggaraan Pemilu tetap on the track.

Saat ini, jelas Bagja, proses menuju Pemilu 2024 masih pada tahapan verifikasi Parpol. Oktober nanti, penyelenggara akan mulai melakukan Mutarlih (pemutakhiaran data pemilih). Dialektika antara Parpol calon peserta Pemilu terkait isu kepemiluan yang terjadi saat ini adalah pemanasan bagi partai politik.

Baca Juga: Waktu Kampanye Pemilu 2024 Singkat, Partai Buruh Keberatan 

Baca Juga: KPU: Tahap Pemilu Segera Dimulai 

"Ini warming up menuju 2023 karena penetapan Capres di tahun 2023," kata Bagja.

Bagja menegaskan, masih adanya dinamika seperti perbincangan mengenai tema kecurangan Pemilu ini adalah pertanda baik bagi politik Indonesia. Bawaslu memantau, pemanasan-pemanasan yang dilkukan Parpol juga belum masuk ke kategori pelanggaran Pemilu, termasuk mengenai bermunculannya sosok-sosok kandidat bakal Capres-Cawapres di tengah perbincangan publik.

Baca Juga: Sejumlah Catatan DPR Mengawal Persiapan Pemilu 2024 

Baca Juga: DPR Dukung Pemenuhan Perkiraan Pemilu 

"Belum masuk pelanggaran," ujarnya.

Sementara itu, Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago mengaitkan isu kecurangan Pemilu dengan meningkatnya perhatian publik pada partai politik.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Politik, Nasional, DPR RI, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/