KWP: 'Benarkah Pemilu 2024 akan Curang?'
Hadir dalam diskusi tersebut, Anggota Fraksi PDIP DPR RI Masinton Pasaribu, Anggota Fraksi Demokrat DPR RI Herman Khaeron, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja dan Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago. Bertindak sebagai moderator dalam diskusi kali ini, Jurnalis Radar Lombok Erwin Syahfutra Siregar.
Baca Juga: Soal Hacker Bjorka, DPR: Bawaslu Wajib Antisipasi, Jaga Keamanan Data Pemilu 2024
Baca Juga: Mahfud Sebut Rp1,24 Triliun Anggaran Pemilu akan Dicairkan
Dalam diskusi, Herman Khaeron mengungkapkan bahwa kecurangan dalam Pemilu memang bisa saja terjadi. Dan memang dimungkinkan ada pengaruh 'kekuasaan' di dalamnya. Tapi di era Partai Demokrat berkuasa-2 periode SBY menjabat presiden-SBY tidak menggunakan power politiknya untuk itu.
"SBY tidak pernah mennjalankan politik-politik seperti ini. Makanya muncul calon (calon presiden/Capres, red ) banyak terus. Tidak ada tekanan-tekanan kepada partai politik," kata Herman sebagaimana dipantau GoNEWS.co secara virtual.
Baca Juga: Seluruh Syarat Terpenuhi, Hanura 100 Persen Pede Pemilu
Baca Juga: KPU Umumkan Pendaftaran Parpol Peserta Pemilu
Potensi bahwa 'kekuasaan' bisa saja 'terlibat' dalam kecurangan Pemilu juga tak ditampik oleh Masinton. Tapi pernyataan yang menjadi konsumsi publik terkait peran 'kekuasaan' dalam kecurangan Pemilu harus merupakan informasi yang jelas sehingga tidak menimbulkan syak wasangka dalam tafsir politik publik.
"Dalam elemen kekuasaan tadi, diperjelas saja, siapa?" kata Masinton.
Baca Juga: 2024 Masih Lama, Muhaimin Minta Jamaah Haji Doakan Pemilu Damai
Baca Juga: DPD Tolak Biaya Pemilu yang Mahal
Sementara itu, 'wasit' Pemilu berpandangan, perdebatan antara partai yang berkuasa dengan partai oposisi terkait kecurangan Pemilu merupakan hal yang sangat wajar terjadi menjelang penyelenggaraan pesta demokrasi. Dan Bawaslu, kata Bagja, memastikan bekerja untuk menjaga penyelenggaraan Pemilu tetap on the track.
Saat ini, jelas Bagja, proses menuju Pemilu 2024 masih pada tahapan verifikasi Parpol. Oktober nanti, penyelenggara akan mulai melakukan Mutarlih (pemutakhiaran data pemilih). Dialektika antara Parpol calon peserta Pemilu terkait isu kepemiluan yang terjadi saat ini adalah pemanasan bagi partai politik.
Baca Juga: Waktu Kampanye Pemilu 2024 Singkat, Partai Buruh Keberatan
Baca Juga: KPU: Tahap Pemilu Segera Dimulai
"Ini warming up menuju 2023 karena penetapan Capres di tahun 2023," kata Bagja.
Bagja menegaskan, masih adanya dinamika seperti perbincangan mengenai tema kecurangan Pemilu ini adalah pertanda baik bagi politik Indonesia. Bawaslu memantau, pemanasan-pemanasan yang dilkukan Parpol juga belum masuk ke kategori pelanggaran Pemilu, termasuk mengenai bermunculannya sosok-sosok kandidat bakal Capres-Cawapres di tengah perbincangan publik.
Baca Juga: Sejumlah Catatan DPR Mengawal Persiapan Pemilu 2024
Baca Juga: DPR Dukung Pemenuhan Perkiraan Pemilu
"Belum masuk pelanggaran," ujarnya.
Sementara itu, Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago mengaitkan isu kecurangan Pemilu dengan meningkatnya perhatian publik pada partai politik.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | Politik, Nasional, DPR RI, DKI Jakarta |