Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
Pemerintahan
5 jam yang lalu
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
2
5 Rekomendasi Sepatu Puma di Blibli
Umum
13 jam yang lalu
5 Rekomendasi Sepatu Puma di Blibli
3
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Umum
5 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
4
Dinas Kebudayaan DKI Luncurkan Aplikasi SI-GAYA
Pemerintahan
3 jam yang lalu
Dinas Kebudayaan DKI Luncurkan Aplikasi SI-GAYA
5
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
50 menit yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
6
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
26 menit yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Jokowi Tak Soroti Gas Air Mata di Kanjuruhan, Komisi III DPR: Kurang Bijaksana

Jokowi Tak Soroti Gas Air Mata di Kanjuruhan, Komisi III DPR: Kurang Bijaksana
Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Kanjuruhan. (Foto: Setkab)
Kamis, 06 Oktober 2022 15:32 WIB

JAKARTA - Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengunjungi stadion Kanjuruhan Malang, disayangkan sejumlah pihak. Pasalnya, kepala negara tidak menyoroti perihal penggunaan gas air mata yang disebut-sebut sebagai pemicu kerusuhan hingga timbul korban jiwa.

"Betul (tidak menyoal penggunaan gas air mata). Kurang bijaksana," kata Anggota Komisi III DPR RI fraksi Demokrat, Santoso kepada wartawan, Kamis (6/10).

Menurut Santoso, seharusnya aparat keamanan tidak menggunakan gas air mata di dalam stadion. Merujuk tragedi Kanjuruhan, ia pun meminta penggunaan gas air mata tidak digunakan lagi dalam menjamin keamanan pertandingan sepak bola. "Jangan ada lagi gas air mata yang dibeli dari pajak yang rakyat bayarkan digunakan untuk 'membunuh' rakyat,” tegas politisi Demokrat ini.

Santoso juga berharap pemerintah tegas memberikan teguran berupa hukuman kepada aparat Polri yang lalai hingga menyebabkan tewasnya penonton di stadion Kanjuruhan. "Berikan teguran hukuman kepada anggota Polri yang lalai menyebabkan tewasnya penonton. (Ini) momentum Polri melakukan perbaikan dalam penanganan massa jangan lagi bersifat refresif harus mengutamakan soft power," cetusnya.

Di sisi lain, Santoso meminta pemerintah dan stakeholder terkait untuk memberikan bantuan terhadap para korban dan keluarga korban. "Keluarga korban harus mendapatkan keadilan berupa; santunan, beasiswa kepada anak-anaknya yang bapaknya meninggal dunia,” tandasnya.

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan langsung ke Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Peninjuan ini, untuk mendapatkan gambaran Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan 131 orang meninggal usai laga Arema Vs Persebaya pada Sabtu malam (1/10/2022).

Pada kunjungan ke Stadion Kanjuruhan ini, Jokowi juga melihat langsung titik-titik di mana penumpukan massa terjadi. Katanya, permasalahan yang terjadi adalah pintu keluar yang dikunci dan kepanikan penonton menjadi sebab banyaknya jatuhnya korban saat kejadian.

"Itu nanti tim gabungan yang harus melihat secara detail, tetapi sebagai gambaran tadi, saya lihat itu problemnya ada di pintu yang terkunci dan juga tangga terlalu curam, ditambah kepanikan," kata Jokowi.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Olahraga, Sepakbola, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/