FIFA Larang Rusia di Piala Dunia, Kenapa Israel Tidak?, Abdul Kharis: Silahkan Publik Nilai Sendiri
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Polemik kepesertaan timnas Israel banyak dikaitkan dengan batal digelarnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Sejumlah kalangan pun menyoroti beda perlakuan FIFA dengan Rusia dan Israel, padahal keduanya dianggap sama-sama tengah berkonflik dengan negara lain.
Hal ini jugalah yang diungkapkan Wakil Ketua Komisi I DPR, Abdul Kharis Almasyhari saat menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela silaturahmi dan buka bersama bareng jurnalis, Selasa (04/4/2023) di Jakarta.
Menurutnya, FIFA nge-banned Rusia karena invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022 yang menjadi sorotan dunia. Juga banyak jatuh korban jiwa. Saat itu, tiga negara Britania Raya yakni Inggris, Irlandia, dan Wales ramai-ramai menolak tanding lawan Rusia.
FA selaku induk sepakbola Inggris dan paling disegani di dunia ikutan bersuara lantang. Bukan cuma itu, Komite Olahraga Dunia (International Olympic Committee yang disingkat IOC) turut ajukan Rusia ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Swedia dan Polandia juga ikutan menolak tanding lawan Rusia. Sampai akhirnya, UEFA turun tangan dan membekukan Rusia. Bukan cuma timnasnya, tapi klub-klub sepakbola dilarang tampil di kompetisi antarklub Eropa (Spartak Moskow di Liga Europa pada tahun itu), dan pengusiran investor Rusia dari tanah Inggris (Roman Abramovich selaku pemilik Chelsea). "Hal itu dinilai sebagai bentuk perlawanan atas invasi Rusia dari bidang olahraga, yang juga ada omongan menyangkut sisi politik," ungkapnya.
Saat itu kata Dia, FIFA akhirnya mengambil langkah melarang Rusia tampil di ajang Piala Dunia 2018 dan teranyar di kualifikasi Piala Eropa 2024. Bahkan larangan itu sampai batas yang belum ditentukan. "Di Piala dunia Qatar, FIFA dengan tegas menolak keikutsertaan Rusia. FIFA berdalih Rusia sebagai negara penjajah dan melakukan kejahatan usai menginvasi Ukraina," ujarnya.
"Lalu ketika ada penolakan Timnas Israel yang dianggap sebagai penjajah Palestina, FIFA bersikap berbeda hingga membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah, jadi publik silahkan menilai sendiri," timpalnya.
Namun kata Abdul Kharis Almasyhari, Partainya yakni PKS, tetap berkomitmen menolak segala event internasional yang melibatkan Israel di Indonesia. "Saya pikir sikap Pak Jokowi juga sangat jelas sekali melalui terkait dengan Israel ini, bahkan melalui Menteri Luar Negeri, sikap Indonesia dikancah intnasional seperti di PBB tetap menolak penjajahan Israel ke Palestina. Dan itu sesuai dengan sikap kami di PKS," tandasnya.
Ia dengan tegas mengatakan, PKS tetap konsisten dengan apa yang dilakukan Mantan Presiden Soekarno. "Pak Soekarno dengan tegas mengatakan bahwa jangan ada lagi penjajahan di dunia. Jadi itu sudah jelas, kalau soal FIFA sekali lagi saya kurang paham dengan aturan FIFA, publik silahkan menilainya," tukasnya.***
Editor | : | Muslikhin Effendy |
Kategori | : | Peristiwa, Pemerintahan, Politik, Internasional, Olahraga, Sepakbola, DKI Jakarta |