Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
15 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
15 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
8 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
9 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
6 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel

Dokter Spesialis Syaraf: 'Telolet' Bukan Jelaskan Perasaan Bahagia, Tapi Ungkapan Kecewa

Dokter Spesialis Syaraf: Telolet Bukan Jelaskan Perasaan Bahagia, Tapi Ungkapan Kecewa
Jum'at, 23 Desember 2016 19:04 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) dr Moh Hasan Machfoed punya penilaian sendiri terkait fenomena 'Om Telolet Om' yang sedang terjadi. Ia berpendapat, fenomena telolet bukan menjelaskan perasaan bahagia, namun justru ungkapan kekecewaan dan sindiran pada kondisi saat ini.

Dokter Hasan juga menyatakan fenomena telolet tidak berhubungan dengan kelainan saraf, karena tidak ada ilmu kedokteran saraf yang dapat menjelaskan keinginan seseorang untuk mendengar klakson bus tersebut. "Nggak ada hubungannya dengan medis. Itu psikologis," kata dia seperti dilansir republika.co.id, Jumat (23/12).

Ia menuturkan, maraknya masyarakat yang memburu suara klakson telolet, hanya untuk mengikuti tren di media sosial. "Persepsi seseorang tentang telolet itu bermacam-macam. Kadang tanpa disadari, kadang tanpa maksud apa-apa. Cuma meramaikan saja, karena sudah terkenal," tutur Hasan.

Belakangan, media sosial seperti, Instagram, Twitter, Facebook, Youtube ramai memperlihatkan foto dan video masyarakat yang mengacungkan kertas bertuliskan 'Om Telolet Om' di pinggir jalan. Bahkan, beberapa mengacungkan jempol tangan dan berteriak untuk menarik perhatian supir. Mereka tengah memburu suara klakson bus antar kota antar provinsi maupun truk barang.(rol)

Editor:wawan k
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/