Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
Olahraga
17 jam yang lalu
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
2
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
Olahraga
18 jam yang lalu
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
3
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
4
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
Olahraga
16 jam yang lalu
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
5
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
Olahraga
17 jam yang lalu
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
6
Lala Widy Laris, Sebulan Penuh Main di Pesbukers Ramadan
Umum
14 jam yang lalu
Lala Widy Laris, Sebulan Penuh Main di Pesbukers Ramadan
PKM Jurusan Tata Rias dan Kecantikan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan UNP

Ciptakan Peluang Kerja, Remaja Putri Beserta Ibu-ibu di Maninjau Ini Diberikan Pelatihan Tata Rias dan Mahendi

Ciptakan Peluang Kerja, Remaja Putri Beserta Ibu-ibu di Maninjau Ini Diberikan Pelatihan Tata Rias dan Mahendi
Remaja Putri beserta Ibu-ibu di Maninjau, Agam Ini Diberikan Pelatihan Tata Rias dan Mahendi dalam Program Kemitraan Masyarakat (PKM) oleh Jurusan Tata Rias dan Kecantikan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang (UNP).
Rabu, 30 September 2020 20:28 WIB
AGAM - Berdasarkan surat permintaan dari Wali Nagari Maninjau kepada pihak Universitas Negeri Padang untuk dapat melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) di Nagari Maninjau, Tim PKM Jurusan Tata Rias dan Kecantikan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan UNP segera menanggapinya. Respon ini segera dilaksanakan mengingat Ibu-ibu PKK dan remaja putri di Nagari Maninjau sebagai mitranya sangat membutuhkan penyuluhan dan pelatihan keterampilan dalam bidang jasa merias pengantin dan mahendi.

Ketua PKM Jurusan Tata Rias dan Kecantikan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan UNP, Vivi Efrianova, S.ST, M.Pd.T yang didampingi anggota PKM Murni Astuti, S.Pd, M.Pd.T mengatakan, Nagari Maninjau merupakan daerah kawasan wisata yang sering melaksanakan event budaya dan banyaknya acara pesta pernikahan yang membutuhkan jasa rias pengantin dan mahendi.

Untuk itu sangat perlu diberikan beberapa bentuk pelatihan yang sifatnya praktis dimasa pandemi COVID-19 ini yang membawa dampak positif bagi mereka untuk dapat belajar di rumah, sembari berlatih mengisi waktu di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan tujuan dapat membuka cakrawala dalam menciptakan usaha sendiri dalam bidang usaha jasa rias pengantin dan mahendi serta untuk menggurangi pengganguran wanita di Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam.

Solusi yang akan diberikan untuk mengatasi permasalahan mitra dengan memberikan pelatihan tata rias pengantin dan mahendi kepada Ibu-ibu PKK dan remaja putri di Nagari Maninjau sesuai dengan keahlian tim pengabdian di bidang Tata Rias dan Kecantikan, tuturnya.

Lebih lanjut Vivi Efrianova mengatakan, metode dan materi yang akan diberikan saat pelatihan sebagai solusi permasalahan yang dihadapi mitra sebagai berikut:

A.Pelatihan Pemilihan Kosmetika untuk Rias Pengantin dan Mahendi.

B. Menentukan warna riasan pengantin dan Desain Mahendi.

C. Teknik Merias Pengantin dan Mahendi. Pelaksanaan pengabdian bagi masyarakat digunakan metode yang bervariasi yaitu:

1.Metode ceramah dan tanya jawab tentang Rias Pengantin dan Mahendi.

2. Metode demonstrasi dan praktek Pengetahuan kosmetika Rias Pengantin dan mahendi. Pemilihan warna riasan pengantin dan desain mahendi dan Teknik Merias Pengantin dan Mahendi.

3. Bimbingan.

Bentuk pengabdian yang dilakukan pada tahun 2020 ini merupakan program kemitraan masyarakat yang berdasarkan dari surat permintaan dari Wali Nagari Maninjau kepada pihak Univeristas Negeri Padang untuk dapat melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat di Nagari Maninjau dikarenakan Ibu-ibu PKK dan remaja putri di Nagari Maninjau sebagai mitranya sangat membutuhkan penyuluhan dan pelatihan keterampilan (PKK) dalam bidang jasa merias pengantin dan mahendi dikarenakan Nagari Maninjau merupakan daerah kawasan wisata yang sering melaksanakan event budaya dan banyaknya acara pesta pernikahan yang membutuhkan jasa rias pengantin dan mahendi.

Untuk itu sangat perlu diberikan beberapa bentuk pelatihan rias pengantin dan mahendi yang sifatnya praktis di masa COVID-19 ini yang membawa dampak positif bagi mereka untuk dapat belajar dirumah. Sembari berlatih mengisi waktu di masa PSBB dengan tujuan dapat membuka cakrawala dalam menciptakan usaha sendiri dalam bidang usaha jasa rias pengantin dan mahendi serta untuk menciptakan lapangan kerja bagi kaum wanita di Nagari Maninjau, bebernya.

"Selain itu, tujuan utama dari PKM adalah untuk memberikan pelatihan dan pengetahuan kepada mitra serta merupakan bentuk dari Pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi yang terdiri dari mengajar, meneliti dan mengabdi. Oleh sebab itu, tim pengabdian berkumpul untuk melakukan diskusi agar harapan dari arahan Bapak Prof. Dr. Yasri, MS dapat direalisasikan, "ucapnya.

Berdasarkan kesepakatan bahwa pengabdian ini disesuaikan dengan bidang keahlian masing-masing, maka teridentifikasilah fokus pengabdian yang akan di laksanakan. Setelah itu para pengabdi berdiskusi mengenai tempat dan lokasi pengabdian yang akan dilaksanakan. Berdasarkan diskusi maka pelaksanaan pengabdian dilaksanakan di Nagari Maninjau, dengan alasan tidak adanya usaha Mitra yang bergerak di bidang usaha jasa pelaminan rias pengantin pada profil di Nagari Maninjau yang mana usaha jasa tersebut sangat dibutuhkan pada saat sekarang ini. Karena selama ini, Ibu-ibu PKK dan remaja putri yang ada di nagari Maninjau belum pernah diberikan pengabdian tentang pelatihan Rias Pengantin dan Mahendi.

Nagari Maninjau mempunyai Topografi yang sangat berbeda, sama halnya dengan delapan nagari lain di Kecamatan Tanjung Raya. Nagari Maninjau terletak pada pinggiran Danau Maninjau dengan ketinggian 450 sampai 700 meter dari permukaan laut. Sebagian besar wilayah Maninjau berupa perbukitan dengan kemiringan diatas 250, yang dipergunakan sebagai perkebunan dan hutan rakyat. Wilayah perairan yang merupakan ulayat nagari bagian dari Danau Maninjau. Dengan luas daerah lebih kurang dari 1.583 Ha dan jumlah penduduk ± 3.628 jiwa dengan ± 1098 kepala keluarga. Secara administrasi Nagari Maninjau termasuk ke dalam wilayah Luhak Agam atau juga di istilahkan dengan Nagari Maninjau.

Peningkatan potensi tentu tidak hanya berasal dari pemerintah setempat namun juga berasal dari luar. Dari hasil observasi yang telah dilakukan, beberapa potensi masih dibutuhkan oleh masyarakat terutama seperti ibu-ibu PKK dan remaja putri yang ada di Nagari Maninjau yang berkeinginan berwirausaha di bidang usaha jasa rias pengantin dan mahendi. Ibu-ibu PKK dan remaja putri yang ada sangat susah untuk berwirausaha dan berkompetiter dengan usaha-usaha lainnya yang sudah ada. Faktor penyebabnya, karena minimnya ilmu pengetahuan dan keterbatasan keterampilan dalam merias pengantin dan mahendi yang mereka miliki.

Pada umumnya mitra ibu-ibu PKK dan remaja putri juga tidak mengikuti trend yang berkembang saat ini dalam dunia Rias Pengantin serta ilmu yang dimiliki hanya di pelajari secara otodidak saja. Sehingga sulit untuk dapat berwirausaha dalam bidang jasa rias pengantin dan mahendi, lanjutnya.

SOLUSI PERMASALAHAN

Untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mitra maka solusi yang ditawarkan yaitu dengan memberikan pembinaan, pelatihan dan workshop keterampilan dalam sebagai upaya menumbuh kembangkan ibu-ibu PKK dan remaja putri yang ada di Nagari Maninjau. Sehingga hal itu dapat meningkatkan penghasilan dan pendapatan keluarga bagi ibu-ibu PKK dan remaja putri.

Hal ini bertujuan sebagai upaya untuk menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan mitra ibu-ibu PKK dan remaja putri yang ada di Nagari Maninjau. Setelah mitra ibu-ibu PKK dan remaja putri memahami mengenai pengetahuan dan keterampilan tentang teknik merias pengantin dan mahendi secara teori maka tindakan selanjutnya adalah memberikan pelatihan kepada mitra ibu-ibu PKK dan remaja putri mengenai keterampilan merias pengantin dan mahendi. Pelatihan ini dilaksanakan dengan cara mempraktekkan macam-macam teknik merias pengantin dan mahendi tersebut.

Hasil dari pelatihan tersebut di desiminasikan, artinya ilmu pengetahuan yang telah diberikan untuk dimanfaatkan sehingga ibu-ibu PKK dan remaja putri yang khususnya berada di Nagari Maninjau dapat berwirausaha dan meningkatkan penghasilan dan pendapatan keluarganya dalam bidang usaha jasa rias pengantin dan mahendi.

Adapun permasalahan yang dihadapi oleh mitra Program Kemitraan Masyarakat di Nagari Maninjau adalah sebagai berikut:

- Masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam hal teknik merias pengantin dan mahendi di Nagari Maninjau

- Sulit untuk berwirausaha bagi ibu-ibu PKK dan remaja putri yang ada di Nagari Maninjau untuk menambah pendapatan keluarga.

- Semakin bertambahnya tingkat pengangguran di Nagari Maninjau

- Terbatasnya dana dan biaya untuk mengikuti kursus Kecantikan khususnya teknik merias pengantin dan mahendi.

Sementara itu metode yang dilaksanakan pada Program Kemitraan Masyarakat adalah sebagai berikut:

Ceramah

Metode ceramah dan tanya jawab ini digunakan untuk menjelaskan teori untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang akan disampaikan beberapa materi yaitu:

- Pengetahuan pemilihan kosmetika mahendi

- Pengetahuan teknik merias wajah pengantin.

- Pemilihan desain mahendi

- Teknik Mahendi

- Demonstrasi dan Pemberian Tugas

- Praktek tata rias pengantin dan mahendi

- Pemilihan desain mahendi

- Teknik mahendi

- Bimbingan

Bimbingan dilakukan terkait dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan berwirausaha dalam bidang jasa rias wajah pengantin pengantin dan mahendi dalam rangka peningkatan pendapatan keluarga di Nagari Maninjau. Sehingga pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat bermanfaat bagi ibu-ibu PKK dan remaja putri.

Solusi dan target luaran pada Program Kemitraan Masyarakat adalah sebagai berikut:

- Pelatihan pemilihan kosmetika rias pengantin dan mahendi.

Materi ini terkait dengan pengetahuan tentang pemilihan kosmetika rias pengantin dan mahendi, bagaimana peserta yang mengikuti pelatihan rias pengantin dan mahendi bisa memilih kosmetika rias pengantin dan mahendi dengan tepat.

Pelatihan praktek tata rias pengantin Sumatera Barat

Materi yang disampaikan tentang teknik merias pengantin Sumatera barat dapat mengikuti trend perkembangan teknik merias pengantin saat ini.

Teknik Mahendi

Memaparkan teknik-teknik mahendi mulai dari konsep dasar, menentukan tema dan aplikasikan beberapa teknik-teknik mahendi yang bisa dijadikan untuk wirausaha dalam bidang jasa mahendi seperti desain bunga, desain India, desain Arabian dan desain etnik.

Hasil Kegiatan Pengabdian Skema PKM Peningkatan Penerapan Iptek dan Keterampilan Tata Rias Pengantin dan Mahendi berbasis 4.0 Bagi Ibu-ibu PKK dan Remaja Putri di Nagari Maninjau Kabupaten Agam. Kegiatan PKM yang dilaksanakan pada masa Pandemic Covid-19 ini dilaksanakan dengan menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19 mengunakan Alat Pelindung Diri (APD) level 2 baik peserta PKM maupun tim pelaksana pengabdian. Kegiatan PKM untuk pembekalan teori dilaksanakan secara online dengan Virtual menggunakan Zoom Meeting dan untuk pelaksanaan pelatihan yang bersifat praktek secara offline.

Hasil dari kegiatan pengabdian ini secara umum sudah dapat dilaksanakan dengan baik, dimana kegiatan yang dilaksanakan sudah dapat mencapai sasaran yang diharapkan. Pencapaian tujuan dari kegiatan ini dapat dilihat dan diketahui berdasarkan pengamatan selama pelaksanaan kegiatan. Hasil akhir dari kegiatan ini adalah peserta Mitra PKM dapat melaksanakan teknik merias wajah pengantin dan mahendi secara terampil yang diaplikasikan pada model pengantin Sumatera Barat, terangnya lagi.

Materi yang bersifat teori tentang pengetahuan tentang teknik mahendi dan teknik tata rias wajah pengantin dapat dipahami peserta PKM dengan baik. Hal ini terlihat dari respon para peserta sangat baik, dimana mereka sangat antusias dalam menyimak dan mendengarkan materi yang disampaikan baik secara offline maupun online. Sekitar 85% peserta memberikan respon dengan mengajukan pertanyaan serta memberikan tanggapan yang diajukan oleh tim pelaksana pengabdian.

Materi berupa teori dan praktek teknik dasar mahendi dan tata rias wajah pengantin berjalan dengan baik, peserta lebih antusias pada saat praktek dibandingkan materi berupa teori. Peserta pelatihan ingin mengetahui lebih jauh teknik mahendi dan teknik rias wajah pengantin. Pertanyaan yang diajukan oleh peserta pelatihan secara umum adalah bagaimana pemilihan warna riasan, pembentukan alis. Kemudian teknik merias wajah yang tepat dan sesuai dengan trend perkembangan make-up agar dapat memperoleh hasil riasan wajah yang sempurna dan untuk dapat nantinya menambah pendapatan penghasilan.

Adapun hasil kegiatan berdasarkan langkah-langkah kerja dalam praktek teknik mahendi dan tata rias pengantin Sumatera Barat adalah sebagai berikut:

Setelah narasumber dan tim pelaksana menjelaskan teori baik secara offline dan Online melalui Virtual Zoom Meeting dan mendemonstrasikan teknik dasar mahendi, kegiatan Peserta PKM diawali dengan latihan membuat desain mahendi pada kertas dan dilanjutkan dengan melakukan praktek pengaplikasian teknik mahendi kepada model pengantin dengan menggunakan kosmetika mahendi, peserta mulai melakukan praktek. Peserta agak kesulitan saat melakukan praktek teknik mahendi pada model dikarenakan baru pertama kali mencoba membuat mahendi pada tangan model pengantin. Namun tim pelaksana membantu peserta sehingga peserta mampu membuat mahendi dengan rapi. 85% peserta PKM telah mampu menyelesaikan teknik pembuatan mahendi dengan baik. Peserta mencobakan beberapa teknik dasar pembuatan mahendi dengan bebagai motif seperti motif Arabic dan Indiana. Motif yang paling banyak diminati oleh peserta adalah motif Arabic yang berkesan simple dan elegan.

Pada teknik pelatihan tata rias pengantin ini, narasumber dan tim pelaksana menjelaskan teori baik secara offline dan Online melalui Virtual Zoom Meeting tentang teknik merias pengantin dan peserta pelatihan dilanjutkan dengan mendisain bentuk alis, peserta menyimak dan memperhatikan demonstrasi yang diberikan oleh narasumber dan tim pengabdian tentang bagaimana cara menganalisa wajah mulai dari menentukan jenis kulit, bentuk wajah, membentuk alis, dan memilih warna riasan yang tepat dengan penuh semangat dan antusias. Setelah demonstrasi selesai peserta melakukan analisa wajah diri sendiri dan menganalisa wajah model secara bergantian. Hasil analisa tersebut dicek kebenarannya oleh tim pelaksana.

Pada umumnya (90%) peserta telah dapat melakukan analisa wajah dengan tepat. Analisa wajah merupakan hal yang sangat penting untuk menentukan jenis kulit dan warna kulit wajah dan diagnosa bentuk wajah sehingga peserta bisa menentukan bahan kosmetik yang sesuai dan teknik yang tepat yang pada akhirnya dapat menciptakan hasil riasan pengantin yang tahan lama dan bagus.

Praktek Pembersihan Kulit Wajah

Tim pelaksana pengabdian mendemonstrasikan teknik membersihkan wajah lalu peserta membersihan wajah model yang akan dirias dengan gerakan lima pokok pembersihan menggunakan pembersih dan penyegar. Peserta tidak mengalami kesulitan dalam melakukan pembersihan wajah karena mereka dipandu tiap langkah demi langkah. Seluruh peserta melakukan praktek dengan bersemangat. Setelah membersihkan wajah peserta melakukan penyegaran wajah dengan pemberian kosmetika penyegar.

Menentukan Alat, Bahan, Lenan dan Kosmetik Rias Pengantin:

Berdasarkan hasil analisa wajah, masing-masing peserta yang dipandu oleh tim pengabdian menentukan pemilihan kosmetik yang tepat untuk merias wajah pengantin. Begitu juga dalam hal pemilihan alat, bahan dan lenan yang digunakan untuk merias wajah seperti macam-macam kuas untuk make up dan peserta dapat menggunakannya sesuai fungsinya masing-masing. Sebanyak 95% peserta dapat memilih warna kosmetik foundation sesuai dengan jenis kulit model, namun masih kesulitan pada saat menentukan pemilihan warna eye shadow. Peserta perlu mempelajari teknik koreksi mata yang lebih mendalam agar riasan mata lebih cantik.

Teknik Merias Wajah Pengantin

Tim pelaksana melakukan demonstrasi langkah demi langkah sesuai dengan job sheet yang diberikan pada peserta. Setelah itu peserta mulai melakukan rias wajah pengantin dimulai dari pemakaian alas bedak, membentuk alis dan pemberian eyeshadow, Praktek ini membutuhkan waktu lebih lama dikarena pada umumnya peserta belum pernah merias wajah untuk pengantin.

Peserta masih agak kesulitan saat membentuk alis sehingga perlu dibimbing oleh tim pelaksana. Sehingga saat praktek membentuk alis hanya 70% peserta yang mampu membentuk alis dengan tepat.

Kesulitan lain yang banyak dialami yaitu saat pengaplikasian eyeshadow. Peserta perlu latihan lebih banyak untuk mendapatkan hasil praktek merias wajah yang tepat, tutupnya.(**)

Editor:Jontra
Kategori:Ragam
wwwwww