BANDUNG - Sebuah bom molotov meledak di depan rumah dinas (rumdin) Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Jalan Dewi Sartika setelah malam pergantian tahun baru, Jumat (1/1/2015). Bom itu diketahui dilemparkan pelaku ke arah mobil OB Van sebuah stasiun swasta Indonesia. Ledakan tersebut tidak menimbulkan kerusakan berarti apalagi sampai menelan korban jiwa.
Saat kejadian, Ridwan tidak berada di dalam rumdin. Dia sedang memantau suasana malam pergantian tahun baru di sekitar alun-alun Bandung yang kebetulan berdekatan dengan lokasi ledakan.
Beberapa saat setelah ledakan, polisi berdatangan di lokasi kejadian. Mereka langsung mengosongkan area dari kerumunan warga. Di lokasi kejadian, polisi mengamankan sejumlah barang bekas ledakan. Antara lain, kaleng, baterai, dan paku-paku kecil. Polisi juga memeriksa 11 saksi. Hingga kemarin, jajaran Polrestabes Bandung masih mengejar pelaku yang belum diketahui identitasnya.
Kapolrestabes Bandung Kombes Angesta Romano Yoyol belum bisa memastikan apakah peledakan bom tersebut terkait dengan aksi terorisme. Polisi masih menyelidiki pelaku dan motif peledakan. ’’Belum bisa disebut aksi teroris. Soalnya, masih dalam penyelidikan,’’ katanya.
Menurut dia, pihaknya juga belum bisa menyebutkan jenis benda yang diduga bom tersebut. Saat ini tim identifikasi yang dibantu Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri masih melakukan penyelidikan. Yoyol enggan berspekulasi soal jenis benda yang diduga bom tersebut. Jika penyelidikan sudah komplet dan rampung, hasilnya akan diberitahukan.
Sementara itu, Ridwan yakin pelemparan bom tersebut tidak mengandung unsur politis. Insiden itu hanya merupakan ulah orang iseng yang ingin lebih kreatif dalam merayakan tahun baru. ’’Itu mah bom molotov aja. Orang iseng. Saya sudah tanya ke Pak Kapolres, enggak ada dampak, enggak ada kerusakan. Cuma asap. Makanya, si mobil TVOne itu enggak terpengaruh,’’ ujarnya.
Meski ledakan terjadi di depan rumdin, Ridwan menegaskan tidak khawatir. ’’Enggak (merasa terancam, Red) ah. Itu mah dinamika kota metropolitan. Kalau di dalam rumah, baru ada isu,’’ ungkapnya.
Dia juga tidak percaya dirinya menjadi sasaran lemparan bom. Bukan tidak mungkin target lemparan bom itu justru pemilik mobil tersebut. ’’Belum tentu bom itu berisi pesan kepada saya. Molotov itu bisa ke mana saja dan itu jalanan umum. Beda kalau dilempar ke rumah saya. Mungkin itu kelakuan orang iseng. Saya tidak melihat sebuah pesan,’’ tegasnya.
Terlebih, menurut Ridwan, saat insiden, dirinya tidak berada di rumdin. ’’Tadi malam lagi enggak menginap di pendapa. Lagi rekreasi sama anak-anak. Saya pulang dari alun-alun pukul setengah 12 malam karena banyak yang harus dimonitor di tempat lain,’’ terangnya. (***)
