Layanan Kesehatan Lokal tak Memadai, Rp180 Miliar Uang Orang Riau 'Diangkut' ke Malaysia untuk Berobat Setiap Tahun
''Setiap hari ada 250 kursi pesawat ke Malaysia menggunakan penerbangan Air Asia dan Malindo. Anggap 50 orang saja pergi berobat, sebulan sudah 1.500. Per orang bawa Rp 10 juta, dikalikan sebulan sudah Rp 15 miliar, setahun Rp 180 miliar. Itu baru hitungan paling kecil,'' kata Gubernur Riau itu, di Pekanbaru, Minggu (21/8).
Gubernur Riau menyampaikan hal itu saat kegiatan "Riau Healthvaganza" yang digelar Dinas Kesehatan Provinsi setempat di Pustaka Wilayah Soeman HS. Kegiatan itu berupa pameran dari rumah sakit pemerintah maupun swasta, institusi-institusi pendidikan, dan laboratorium kesehatan. Berdasarkan kondisi tersebut, gubernur meminta pelaku kesehatan setempat, seperti rumah sakit dan dokter, dapat meningkatkan pelayanan, mengingat masih banyak warga Riau yang belum puas dengan pelayanan bidang kesehatan.
"Jadi kalau rumah sakit tak punya niat meningkatkan pelayanannya juga tak ada gunanya," ujarnya.
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan diperlukan integrasi antara pemerintah, pelaku kesehatan, dan masyarakat. Pemerintah bersama DPRD bertugas sesuai fungsinya, yakni menyiapkan anggaran dengan jumlah yang ditetapkan undang-undang. Saat ini, Riau sudah memenuhi standar pemerintah, yakni 10 persen dari total APBD. Sedangkan masyarakat diminta bersama-sama mendukung melalui komunikasi aktif dengan pemerintah dan pelaku bidang kesehatan. ***
Editor | : | Hermanto Ansam |
Sumber | : | beritasatu.com |
Kategori | : | Ragam |