Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
3 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
3 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
2 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
1 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
5
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
1 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja

Warga Beralih ke Sawit, Riau Akhirnya Kekurangan 415.000 Ton Beras Per Tahun

Warga Beralih ke Sawit, Riau Akhirnya Kekurangan 415.000 Ton Beras Per Tahun
ilustrasi
Minggu, 26 Februari 2017 23:01 WIB
PEKANBARU - Alih fungsi lahan pertanian menjadi kebun sawit di Riau terjadi besar-besaran. Akibatnya, setiap tahun, provinsi ini kekurangan 415.000 ton beras. Poduksi padi daerah ini sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masyarakat.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau Darmansyah, mengatakan penduduk Riau membutuhkan sekitar 660.000 ton beras setiap tahun namun provinsi penghasil minyak kelapa sawit itu hanya bisa menghasilkan sekitar 245.000 ton beras per tahun.

''Artinya kekurangan lebih 60 persen beras Riau ini harus disuplay dari provinsi lain,'' ujar Darmansyah di Pekanbaru, Minggu (26/2/2017).

Provinsi Riau, mendapat pasokan beras dari wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Palembang untuk menutup kekurangan berasnya.

''Jika sentra penghasil terganggu pasokannya, misalkan ada bencana alam seperti gempa, maka puluhan truk yang tiap pagi membongkar (muatan beras) di Pekanbaru akan terhenti,'' kata Darmansyah.

Dengan produksi beras yang masih jauh lebih rendah dari kebutuhan, Gubernur Riau menginstruksikan pelaksanaan gerakan makan sagu untuk mengurangi ketergantungan pada beras dan mengoptimalkan pemanfaatan sagu.

''Karena kita surplus produksi sagu 246.000 ton setahun,'' kata Darmansyah seperti yang dikutip dari Antara.

Selain itu Riau berencana mencetak sawah baru di beberapa wilayah sesuai instruksi Menteri Pertanian.

''Targetnya Menteri sudah minta di wilayah perbatasan Kuala Kampar dibuatkan lahan pertanian padi baru seluas 50.000 hektare,'' katanya. ***

Editor:Hermanto Ansam
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/