Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
20 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
18 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
20 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
18 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
4 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital

Laknatullah, Wali Kota Ini Perintahkan Polisi Tembak Mati Siapa Saja yang Serukan ''Allahu Akbar''

Laknatullah, Wali Kota Ini Perintahkan Polisi Tembak Mati Siapa Saja yang Serukan Allahu Akbar
Wali Kota Venesia, Luigi Brugnaro. (tempo.co.id)
Jum'at, 25 Agustus 2017 10:37 WIB
VENESIA - Wali Kota Venesia, Italia, Luigi Brugnaro, memerintahkan polisi menembak mati, siapa saja yang meneriakkan ''Allahu Akbar'' di alun-alun Santo Markus.

Dikutip dari tempo.co, seperti dilansir Business Insider, Kamis 24 Agustus 2017, Brugnaro, politikus independen sayap kanan ini memang dikenal bangga karena tidak pernah benar secara politik. Pria berusia 55 tahun itu memang tak pernah sepi dari kontroversi.

Adapun perintah tembak di tempat terhadap penyeru ''Allahu Akbar'' disampaikannya saat bertemu delegasi pemikir pada musim panas baru-baru ini. Ia menegaskan tidak mau mengambil risiko pelaku yang berteriak ''Allahu Akbar'' itu melakukan serangan terlebih dahulu.

"Mereka mengatakan ingin pergi dan bertemu Allah jadi kami akan mengirimkan mereka langsung ke Allah tanpa perlu melempar mereka ke jembatan, tapi kami akan menembak mereka," kata Brugnaro seperti dikutip dari The Sun.co.uk, Rabu, 23 Agustus 2017.

Perintah Wali Kota Venesia untuk segera menembak siapa saja yang meneriakkan ''Allahu Akbar'' untuk mencegah ekstremisme di Italia menjadi berita besar di media-media lokal maupun internasional.

Jadi Bahan Tertawaan

Dalam pertemuan para kepala daerah Italia di Rimini, Luigi Brugnaro juga menjadi bahan tertawaan akibat perintahnya yang nyeleneh itu.

Seperti dilaporkan Business Insider, Wali Kota Florensia Dario Nardella sempat berlari ke arah Brugnaro dan berteriak ''Allahu Akbar.'' Aksi Nardella memancing tawa delegasi yang lain.

Nardella kemudian meminta maaf kepada publik atas candaannya yang dinilai mengecilkan aksi teror atau malah dianggap menghina umat Islam.

Toh banyak yang menganggap rasa geli Nardella atas keputusan Brugnaro relevan karena Italia memiliki komunitas Muslim terbesar keempat di Eropa.

Berdasar survai Pew Research pada 2016, Italia mejadi rumah bagi 2,2 juta warga Muslim atau 4 persen dari total penduduk.

Bagi umat Muslim, frase ''Allahu Akbar'' –''Tuhan Maha Besar''—selalu hadir dalam kehidupan mereka sehari-hari. Azan atau panggilan shalat lima kali sehari, dimulai dengan empat kali ucapan ''Allahu akbar.''

Tak heran jika perintah Wali Kota Venesia untuk segera menembak siapa saja yang meneriakkan ''Allahu Akbar'' untuk mencegah ekstremisme di Italia, menjadi berita besar di media-media lokal maupun internasional.***

Editor:hasan b
Sumber:tempo.co
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/