Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
21 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
19 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
20 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
17 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
15 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Olahraga
16 jam yang lalu
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0

Raja Media Rupert Murdoch Minta Facebook Bayar ke Penerbit

Raja Media Rupert Murdoch Minta Facebook Bayar ke Penerbit
Rupert Murdoch
Selasa, 23 Januari 2018 22:09 WIB
JAKARTA - Raja media, Rupert Murdoch, meminta Facebook membayar ke penerbit yang ia sebut “terpercaya”, memakai model yang sama dengan yang diterapkan oleh perusahaan televisi kabel.

''Facebook dan Google mempopulerkan sumber berita yang mengerikan melalui algoritma yang menguntungkan mereka, tapi, tidak dapat diandalkan,'' kata Murdoch, dalam keterangan pers yang dikutip oleh Reuters.

Pimpinan Facebook, Mark Zuckerberg beberapa waktu menyatakan akan memerangi berita yang keliru dan sensasional di platform jejaring sosial mereka dengan memanfaatkan survei untuk menentukan sumber berita yang terpercaya.

''Ada banyak diskusi tentang model berlangganan, tapi, saya belum melihat proposal yang betul-betul memahami investasi dan nilai sosial dari profesi jurnalisme,'' kata Murdoch.

Facebook dan Google tidak memberikan tanggapan atas pernyataan tersebut.

Kualitas informasi di Facebook disoroti setelah Rusia diduga menyebarkan berita yang menyesatkan saat kampanye Pilpres 2016 Amerika Serikat. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:antaranews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/