Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
15 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
2
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
15 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
10 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
9 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
9 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
9 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik

Hasil Penelitian, Inilah 10 Negara Terkorup di Dunia, Swis dan AS Peringkat Teratas

Hasil Penelitian, Inilah 10 Negara Terkorup di Dunia, Swis dan AS Peringkat Teratas
Bendera Swiss. (merdeka.com)
Rabu, 07 Februari 2018 16:16 WIB
JAKARTA - Swiss merupakan negara paling korup di dunia, dengan indeks nilai kerahasiaan mencapai 76. Demikian hasil penelitian yang dilakukan kelompok advokasi Tax Justice Network.

''Swiss adalah tempat berlindung dari pajak dunia, salah satu pusat keuangan terbesar, dan salah satu tempat bebas pajak terbesar di dunia atau suaka pajak,'' demikian pernyataan kelompok tersebut dalam sebuah laporan bertajuk 'Financial Secrecy Index - 2018 Results', dikutip dari laman Russia Today, Selasa (6/2).

Dikutip dari merdeka.com, laporan tersebut juga mengungkapkan Swiss bersedia bertukar informasi dengan negara-negara kaya jika diharuskan dan menawarkan kesempatan menghindari tanggung jawab untuk membayar pajak bagi warga dari negara-negara miskin.

''Faktor-faktor ini dan juga pengejaran agresif terhadap pelapor sektor keuangan yang masih berlangsung, menjadi penyebab mengapa Swiss tetap menjadi yurisdiksi kerahasiaan paling penting di dunia saat ini,'' beber laporan tersebut.

Indeks tersebut juga menampilkan peringkat negara-negara yang memiliki sistem bantuan hukum terhadap mereka yang melakukan pencucian uang dan yang berusaha melindungi kekayaan yang diperoleh dari hasil korupsi. Semakin tinggi nilai kerahasiaannya, maka semakin korup pemerintahannya.

Untuk membuat indeks ini, para pengamat juga mempertimbangkan nilai kerahasiaan yang dikombinasikan dengan angka yang mewakili ukuran industri layanan keuangan offshore di masing-masing negara.

Di posisi kedua negara terkorup, ada Amerika Serikat yang memiliki nilai kerahasiaan sebesar 60. Nilai tersebut meningkat dari sebelumnya, di mana AS berada di posisi keenam pada 2013 dan posisi ketiga pada 2015 lalu.

''Kenaikan nilai AS pada indeks 2018 disebabkan oleh perubahan signifikan dalam pangsa pasar global AS untuk layanan offshore. Antara tahun 2015 dan 2018, AS meningkatkan pangsa pasarnya di layanan offshore sebesar 14 persen,'' ungkap laporan tersebut.

''AS menyediakan beragam fasilitas kerahasiaan dan bebas pajak untuk yang bukan penduduk baik di tingkat Federal maupun di tingkat negara masing-masing,'' lanjut laporan itu.

Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa kerahasiaan keuangan AS telah menyebabkan kerugian tak terhitung bagi warga biasa di luar negeri di mana para elitnya telah memanfaatkan AS untuk menutup kekayaan dari hasil jarahan.

Indeks negara terkorup itu juga menunjukkan Kepulauan Cayman, Hong Kong, Singapura, Luksemburg, Jerman, Taiwan, Uni Emirat Arab, dan Guernsey di posisi 10 teratas.***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/