Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
19 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
15 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
15 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus

Dua Terduga Teroris Asal Riau yang Ditangkap di Palembang Mengaku Dijanjikan Mati Syahid dan Bertemu 70 Bidadari di Surga

Dua Terduga Teroris Asal Riau yang Ditangkap di Palembang Mengaku Dijanjikan Mati Syahid dan Bertemu 70 Bidadari di Surga
Rabu, 16 Mei 2018 09:06 WIB
PALEMBANG - Pasukan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dan Polda Sumatera Selatan (Sumsel) menangkap dua orang terduga teroris asal Pekanbaru, Riau pada Senin (14/5/2018). Setelah ditangkap, keduanya tidak mengakui adanya Pancasila.

Ketika diinterogasi oleh Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, kedua terduga teroris tersebut mengaku sudah menghilangkan makna Pancasila dalam kehidupan mereka.

Terduga teroris yang ditangkap adalah Heri Hartanto alias Abdul Rahman (39) dan Hengki Satria alias Abu Ansyor (38).

''Mereka hapal Pancasila, saya juga tanyakan mereka tentang makna Sila Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Tapi makna dari seluruh silanya mereka hilangkan,'' ujar Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara saat membuka kegiatan Tatap Muka Forkopinda Sumsel di Aula Hotel Swarna Dwipa Palembang, dikutip dari Liputan6, Selasa (15/5/2018).

Bahkan salah satu terduga teroris tersebut mengakui mereka didanai. Donatur mereka merupakan warga Pekanbaru, yang bekerja di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Mereka juga menyebutkan identitas dan tempat tinggal dosen yang mengajar di universitas Palembang yang gagal mereka temui.

Meski begitu, Kapolda Sumsel masih belum bisa menjadikan kesaksian kedua terduga teroris tersebut sebagai fakta hukum. Mereka akan mencaritahu bukti pendukung lainnya. Karena saat ditangkap, tidak ada bukti apapun yang menguatkan mereka sebagai pelaku teroris.

''Kita akan caritahu apakah ada transfer uang, atau ada saksi yang melihat donatur tersebut memberikan dana ke mereka. Termasuk identitas dosen tersebut, bisa saja nama yang disebutkan palsu dan alamat yang dimaksud adalah perkantoran,'' katanya.

Kedua terduga teroris ini juga mengaku sebagai anggota Jamaah Anshorul Daarul (JAD). Mereka mendalami cara berjihad dari ustaz yang dipanuti melalui internet.

Sebelumnya kelompoknya dinamai Jamaah Anshorul Tauhid (JAT). Karena tidak progresif, sehingga mereka membentuk JAD yang diketuai oleh Aman Abdurahman dan Abu Bakar Ba'asyir.

''Tersangka bilang kalau pahamnya Salafiah, itu tidak ada kaitannya dengan agama, karena ini ideologi. Kami saja disebutnya kafir harby atau musuh utama yang harus dimusnahkan,'' katanya.

''Cara mereka memusnahkan juga tidak boleh sembunyi-sembunyi. Memang harus berhadapan langsung dengan anggota polisi, sama seperti di Surabaya,'' ujarnya.

Para terduga teroris ini juga dijanjikan akan mati syahid jika tertembak, dan akan bertemu 70 bidadari di surga kelak.

Dua orang terduga teroris tersebut sebelumnya berangkat bersama lima rekannya dari Pekanbaru menuju ke Jakarta hendak menyerang mako Brimob Kelapa Dua. Tapi karena gagal menyerang, mereka berpencar. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:suratkabar.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/