Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
20 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
16 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
6
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
16 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru

Pengungsi Venezuela di Kolombia Terpaksa Jadi Pelacur untuk Bertahan Hidup

Pengungsi Venezuela di Kolombia Terpaksa Jadi Pelacur untuk Bertahan Hidup
Aksi para wanita Venezuela menentang Presiden Venesuela Madukuro. (liputan6.com)
Jum'at, 24 Agustus 2018 20:13 WIB
BOGOTA - Banyak wanita Venezuela yang mengungsi ke Kolombia terpaksa menjadi PSK (pekerja seks komersial/pelacur) agar bisa bertahan hidup. Demikian hasil investigasi yang dilakukan stasiun televisi Sky News.

Dikutip dari liputan6.com, para wanita Vezuela tersebut ditemukan menjajakan diri di jalan-jalan di kota perbatasan Cucuta. Bahkan, beberapa klub di sana banyak yang merekrut mereka karena alasan harga murah dan 'bersedia dieksploitasi' demi bisa mendapat peso --mata uang resmi Kolombia.

Sebagaimana dikutip dari Sky News pada Jumat (24/8/2018), sebuah rumah bordil setempat diketahui hanya memperkerjakan dua orang wanita Kolombia di tengah 60-an lebih kupu-kupu malam dari Venezuela.

Salah seorang PSK di sana merupakan ibu dengan dua anak, yang dulunya berprofesi sebagai balerina. Ia memutuskan keluar dari Venezuela karena kondisi di sana semakin tidak menentu, yang berdampak pada kehidupan ekonomi.

''Saya akan melepaskan (pekerjaan) ini jika ada pilihan lain untuk bertahan hidup,'' ujarnya.

''Ini adalah pekerjaan yang memalukan tetapi pilihan apa yang saya miliki? Tidak ada,'' lanjutnya seraya menyeka air mata.

Ia beralasan harus menghasilkan uang untuk merawat anak-anaknya, yang saat ini terpaksa tidak menempuh pendidikan secara formal karena statusnya sebagai pengungsi ilegal.

''Satu-satunya cara untuk tetap bisa memberi makanan anak-anakku adalah pergi ke sini, ke Kolombia dan menjual tubuhku,'' tambahnya.

Para wanita di sana berbicara tentang perasaan tidak berdaya dan rentan, yang mengakui bahwa pilihan mereka sangat terbatas, tanpa dokumen resmi untuk meninggalkan Venezuela secara legal dalam jangka waktu lama.

Berbanding terbalik dengan status Venezuela sebagai salah satu negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia, para warganya justru mengalami kesulitan ekonomi yang kian menjadi-jadi akibat hiperinflasi. Akibatnya, banyak dari mereka nekat mengungsi ke negara-negara sekitarnya untuk tetap bertahan hidup. ***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/