Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
21 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
23 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
23 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
21 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
7 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital

Kabur dari Penyanderaan Abu Sayyaf, WNI Tenggelam di Laut dan Tewas

Kabur dari Penyanderaan Abu Sayyaf, WNI Tenggelam di Laut dan Tewas
Ilustrasi korban tenggelam. (kompas.com)
Sabtu, 06 April 2019 16:27 WIB
JAKARTA - Seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Hariadin tenggelam dan tewas di perairan Pulau Simisa, Provinsi Sulu, Filipina Selatan, Jumat (5/4). Hariadin teggelam saat berusaha kabur dari penyanderaan Abu Sayyaf, kelompok bersenjata di Filipina Selatan.

Dikutip dari kumparan, nasib nelayan tersebut sempat samar setelah sebelumnya dilaporkan tenggelam. Keterangan mengenai tewasnya Hariadin disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir.

''Pada Jumat, 5 April 2019 sekitar pukul 18.00, seorang WNI atas nama Hariadin yang disandera oleh kelompok bersenjata di Filipina Selatan meninggal dunia di perairan Pulau Simisa,'' sebut Arrmanatha dalam keterangan pers, Sabtu (6/4).

''Hariadin meninggal akibat tenggelam di laut setelah terbebas dari penyanderaan,'' sambung dia.

Arrmanatha mengatakan, Hariadin kabur dari penculikan Abu Sayyaf bersama seorang WNI lainnya, Heri Ardiansyah. Mereka berdua melarikan diri saat militer Filipina menyergap persembunyian Abu Sayyaf di pulau tersebut.

''Hariadin bersama WNI sandera lainnya Heri Ardiansyah berusaha berenang ke Pulau Bangalao guna menghindari terkena serangan angkatan bersenjata Filipina terhadap penyandera,'' ucapnya.

Heri dan Hariadin diketahui tinggal di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, dan di Sandakan. Mereka diculik Abu Sayyaf pada Desember lalu.***

Editor:hasan b
Sumber:kumparan.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/