Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
14 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
17 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
4
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
14 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
5
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
23 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
6
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
13 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan

Massa Kampanye Jokowi Tagih Uang Rp50.000 yang Dijanjikan Panitia

Massa Kampanye Jokowi Tagih Uang Rp50.000 yang Dijanjikan Panitia
Gubernur Maluku Utara, KH Abdul Ghani Kasuba, berorasi pada kampanye terbuka pasangan Jokowi-Ma'ruf di Lapangan Pelabuhan Perikanan Bastiong, Ternate, Ahad (7/4). (kumparan.com)
Rabu, 10 April 2019 14:16 WIB
TERNATE - Massa yang menghadiri terbuka pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, di Lapangan Pelabuhan Perikanan Bastiong Ternate, Maluku Utara, Ahad (7/4), dikabarkan dijanjikan panitia diberi uang Rp50.000 per orang.

Namun setelah kampanye usai, uang Rp50.000 yang dijanjikan itu tidak dibayarkan panitia. Karena itu, mereka menagihnya ke panitia melalui Koordinator massa kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Maluku Utara, Kiki Nuraini.

Dikutip dari kumparan.com, Kiki Nuraini mengatakan, kampanye itu diprakarsai oleh Aliansi Anak Negeri Indonesia Timur Maluku Utara. Sesuai kesepakatan awal, peserta kampanye akan diberi duit Rp50.000 per orang usai kampanye.

''Tapi sampai sekarang dorang (mereka - pihak panitia) belum kasih (uang). Saya ditagih massa kampanye, karena saya koordinator,'' tutur Kiki, kepada cermat di Ternate, Rabu (10/4).

Lantaran terus ditagih, Kiki akhirnya memrotes panitia melalui tulisan yang diunggah di media sosial Facebook. Namun, dua unggahan tersebut akhirnya dihapus.

''Pihak aliansi yang minta. Jadi saya hapus. Tapi mereka janji akan cairkan uangnya. Tapi sampai sekarang belum,'' ujar Kiki.

Kiki menyebut, kemarin dirinya bertemu dengan Ketua Aliansi Anak Negeri Indonesia Timur Maluku Utara, Akmal Iskandar Alam. Mereka membahas persoalan ini. Dalam pertemuan itu, Kiki mengatakan bahwa Akmal sempat meminta untuk menghapus unggahan tersebut agar proses pencairan anggaran segera dilakukan. Bahkan, Kiki mengaku diancam.

''Kalau kita (saya) mau lawan ngana (kamu), bisa. Karena jumlah torang (kami) banyak. Sedangkan ngana (kamu - Kiki) hanya seorang diri,'' tutur Kiki menirukan ucapan Akmal.

Setelah dari pertemuan itu, Kiki diminta Akmal menunggu di salah satu pelabuhan penyeberangan speedboat di Ternate. ''Saya menunggu hingga jam 2 malam, tapi mereka tidak datang,'' katanya.

Kiki bilang, dalam kampanye tersebut, sejumlah massa dari beberapa kelurahan di Ternate turut dilibatkan. Seperti Kelurahan Tobona, Kampung Pisang, Tanah Tinggi, Bastiong, Mangga Dua, Kalumata, dan beberapa kelurahan lainnya.

''Saya koordinator massa kampanye dari Kelurahan Tobona. Jumlah kami sekitar 80 orang. Tapi kami gabung dengan Kampung Pisang. Jadi sekitar ratusan. Setahu saya sebagian kelurahan sudah dibayar. Kecuali Tobona,'' imbuhnya.***

Editor:hasan b
Sumber:kumparan.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/