Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
20 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
22 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
15 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
15 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
20 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
6
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris

Moeldoko Sebut Impor Rektor Asing Idenya Jokowi

Moeldoko Sebut Impor Rektor Asing Idenya Jokowi
Moeldoko. (detikcom)
Kamis, 01 Agustus 2019 15:28 WIB
JAKARTA - Kepala Staf Presiden Moeldoko menjelaskan, rencana mengimpor rektor asing untuk memimpin perguruan tinggi di Indonesia mulai tahun 2020, merupakan ide Presiden Joko Widodo (Jokowi).

''Biar menjadi tantangan tersendiri. Kalau itu dilakukan dan bisa menumbuhkan persaingan, itu juga bagus. Saya mohon jangan dilihat dari sisi yang sempit, namun dari global kompetisi kita berada di mana,'' ujar Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Kamis (1/8), seperti dikutip dari republika.co.id. 

Diundangnya rektor asal luar negeri untuk mengelola kampus dalam negeri juga diyakini Moeldoko mampu mendongkrak peringkat perguruan tinggi nasional di kancah global.

Presiden Jokowi, ujar Moeldoko, juga berniat mendorong agar sumber daya manusia (SDM) dalam negeri mampu berkompetisi dengan laju yang lebih cepat. 

''Kalau ada rektor dari luar, mungkin ada BUMN dirut dari luar, presiden ingin melihat bagaimana kalau bangsa ini berkompetisi. Poinnya di situ, kita ingin masuki dunia kompetitif,'' ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyampaikan rencananya untuk mendatangkan rektor dari luar negeri ke universitas di Indonesia. Ia mengatakan, rektor asing rencananya akan dicoba mulai tahun depan untuk melihat bagaimana dampaknya kepada pendidikan tinggi di Indonesia.

Ia mengatakan, saat ini banyak negara yang sudah mendatangkan ilmuwan-ilmuwan asing untuk memimpin perguruan tinggi di negaranya. Ia mencontohkan di Arab Saudi universitas yang sebelumnya berada pada ranking di bawah 800 kini menjadi ranking 120-an. Selain itu, hal serupa juga dilakukan di Singapura, Taiwan dan Hongkong.

Menurut Nasir, praktik rektor asing memimpin perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi publik di suatu negara sudah biasa dilakukan di luar negeri. Terutama di negara-negara Eropa, bahkan Singapura. Dia mencontohkan Nanyang Technological University (NTU) yang baru didirikan pada 1981 kini sudah masuk 50 besar dunia dalam waktu 38 tahun. ***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/