Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
10 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
19 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
3
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
4
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
7 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
5
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
7 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
6
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
6 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run

Rahimnya Ditarik Dokter karena Disangka Plasenta, Ibu Muda Kehilangan Nyawa Saat Melahirkan

Rahimnya Ditarik Dokter karena Disangka Plasenta, Ibu Muda Kehilangan Nyawa Saat Melahirkan
Alisa Tepikina (kira). (metro.co.uk)
Jum'at, 18 Oktober 2019 17:42 WIB
MOSKOW - Alisa Tepikina, seorang ibu berusia 22 tahun dari Rusia, kehilangan nyawanya saat melahirkan karena kekeliruan dokter.

Dokter yang menanganinya ternyata secara tidak sengaja telah menarik rahim Alisa keluar.

Dikutip dari grid.id yang melansir dari World Of Buzz pada Jumat (18/10/2019), pada saat itu Alisa menjerit kesakitan ketika dokter wanita mencoba menarik dan melepaskan plasentanya.

Jerit kesakitan Alisa itu ternyata disebabkan oleh rahimnya yang tertarik keluar.

Penyelidikan menyebutkan bahwa insiden ini adalah kelalaian dokter yang menangani Alisa.

Sebab apa yang dikeluarkan oleh dokter bukanlah plasenta melainkan rahim yang posisinya tengah terbalik.

''Plasenta memang seharusnya dilepas secara manual oleh dokter di bawah pengaruh bius, tetapi penarikan tali pusar yang tidak terkontrol atau tidak tepat, akan menyebabkan inversi penuh di rahim,'' ungkap paramedis.

Setelah itu, organ wanita yang ditarik keluar didorong masuk kembali namun sudah terlambat.

''Rahim dapat diposisikan kembali dalam waktu 4 jam 15 menit, namun terjadi pendarahan hebat dan syok yang ireversibel telah berkembang, bersama dengan gagal jantung.''

Kelalaian dokter menyebabkan hilangnya banyak darah, syok yang ireversibel, gagal jantung dan kematian pasien.

Rahim Alisa telah ditarik keluar sepenuhnya dan menyebabkan dia mengalami koma hingga meninggal akibat gagal jantung.

Kini kepala dokter di rumah sakit tersebut mengklaim bahwa insiden itu disebabkan oleh inversi spontan rahim.

Itu adalah kondisi medis yang jarang terjadi, sebab letak rahim terbalik berada di posisi luar.

Kondisi ini biasanya ditandai dengan gejala pendarahan postpartum, sakit perut, massa di vagina, dan tekanan darah rendah.

Kepala dokter di rumah sakit tersebut mengaku ini bukanlah kekerasan yang sengaja dilakukan terhadap pasien.

Insiden ini disebut murni ketidaksengajaan, namun paramedis lain masih menolak pernyataan tersebut dan kembali dilakukan analisis

Tetapi kesalahan dokter ini telah menyebabkan pasien kehilangan nyawa.

Kini dokter tersebut harus menghadapi tiga tahun penjara karena kematian pasiennya.

Sementara sang bayi yang selamat diserahkan kepada pihak keluarga.***

Editor:hasan b
Sumber:grid.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/