Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
2
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
8 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
5 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
6 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
5 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
4 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru

Kontraksi Melahirkan Saat Tunggu Giliran Masuk Ruangan, Yesti Gagal Ikut Tes SKD CPNS

Kontraksi Melahirkan Saat Tunggu Giliran Masuk Ruangan, Yesti Gagal Ikut Tes SKD CPNS
Ilustrasi tes SKD CPNS. (republika.co.id)
Rabu, 05 Februari 2020 12:27 WIB
BANDARLAMPUNG - Yesti Yulianti, gagal mengikuti tes seleksi kompetensi dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS), Selasa (4/2/2020). Warga Desa Waylima, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung itu mendadak kontraksi ingin melahirkan saat menunggu giliran masuk ruang ujian.

Dikutip dari republika.co.id, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pesawaran Sunyoto, Yesti dianggap gugur sebagai peserta CPNS karena tidak mengikuti semua proses.

''Peserta CPNS yang tadi mengalami kontraksi karena ingin melahirkan kita anggap gugur karena beliau tidak sampai mengikuti proses yang ada,'' kata Sunyoto, Selasa (4/2).

Ia mengungkapkan, Yesti langsung dibawa ke rumah sakit terdekat dengan ambulans oleh tim kesehatan yang telah disediakan panitia.

Dia menyebutkan dalam pelaksanaan tes di Institut Teknologi Sumatera (ITERA) di Bandarlampung, panitia telah menyiapkan segala sesuatunya dengan maksimal, termasuk ruang tunggu serta jalur khusus untuk perempuan atau ibu hamil.

''Kami juga telah siapkan ambulans dan kursi roda untuk mereka yang membutuhkan, kalau peserta difabel tidak ada, jadi memang kursi roda dikhususkan untuk perempuan yang sedang mengandung besar,'' jelasnya.

Ia menjelaskan pada tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk Kabupaten Pesawaran akan dibagi menjadi 17 sesi selama empat hari. Sesi pertama pada 2 Februari 2020 ada dua sesi, tanggal tiga dan empat ada lima sesi dan tanggal 5 ada 4 sesi.

''Untuk keseluruhan peserta CPNS ada 9483 peserta dan kuota yang kami dapatkan hanya 230 formasi,'' kata dia.

Salah satu peserta CPNS, Yuyun Meliza mengapresiasi panitia pelaksanaan tes CAT yang telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang sehingga tidak terjadi kendala yang cukup berarti bagi para peserta hingga menyelesaikan soal CAT.

''Fasilitas yang disiapkan cukup baik dibandingkan tahun lalu, baik dari kesiapan panitia yang menyediakan alat bantu bagi ibu hamil dan jalur khususnya, kemudian di dalam ruangannya juga ber AC sehingga peserta bisa nyaman dalam mengerjakan soal tidak panas dan sumpek,'' katanya.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77