Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
19 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
20 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
13 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
14 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
11 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel

Inilah Beberapa Jenis Orang Tua Dalam Mendidik dan Mengasuh Anak

Inilah Beberapa Jenis Orang Tua Dalam Mendidik dan Mengasuh Anak
ilustrasi
Jum'at, 17 Juni 2016 08:35 WIB

BANDUNG - Menurut Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat, Netty Prasetyani, ada beberapa jenis orang tua dalam mendidik dan mengasuh anak-anak. Apakah Anda termasuk dalam kategori ini?

Katanya, jenis orang tua yang dimaksud, antara lain orang tua nyasar yang ingin anaknya soleh tetapi tidak dapat memberi contoh dan teladan. Kemudian orang tua bayar dengan mencari tempat yang mampu mencetak prestasi membangun akhlak anak. Dan orang tua sadar yaitu orang tua yang mengerti bagaimana mendidik dan menyayangi anak mereka untuk membentuk karakter anak yang sholeh.

Seperti diketahui, fenomena kekerasan yang terjadi saat ini, semakin miris dan memprihatinkan. Karena, banyak generasi penerus bangsa yang tidak berkarakter dan layu sebelum berkembang.

Menurut Netty Prasetyani, akar penyebab dari tindakan kekerasan adalah kemiskinan dan relasi kuasa.

''Faktor pendukungnya pernikahan dini, disharmoni dan kesalahan pola pengasuhan anak serta dipicu dengan konsumsi miras dan terpaparnya pornografi,'' ujar Netty pada Tausiyah Jalan Cinta Ramadhan 2 yang digagas oleh Majelis Da’arul Akhirat (MDA) di Mesjid Agung TSM Bandung, Selasa Malam (14/6/2016).

Disebutkannya, umat Muslim sebenarnya bisa mendidik anak sesuai pesan dari Nabi Muhammad SAW. Yakni, didiklah anak untuk mengenal nabinya. Serta, kenalkan dan pahamkan tentang makna keluarga seperti keluarga Nabi. ''Kenalkan Alquran pada anak-anak,'' kata Netty.

Netty berharap, di Bulan Ramadhan ini keluarga di Jawa Barat dapat membangun kebersamaan agar memastikan anak tidak terkena virus dan pengaruh dari luar. Karena, dibentengi oleh imunitas yang kuat serta tanamkan nilai-nilai agama yang baik hingga dewasa.

Hakikatnya, kata dia, sebagai orang tua seharusnya menjaga, menyayangi dan melindungi anak-anak. Bukan sebaliknya yang melakukan kekerasan dan penelantaran yang menyebabkan kerawanan sosial sekarang ini.

''Tidak dipungkiri juga kemajuan teknologi dapat mempengaruhi pergeseran nilai dan pola pengasuhan terhadap anak,'' kata Netty.

Netty menjabarkan, ada beberapa jenis orang tua dalam mendidik dan mengasuh anak-anak. Antara lain orang tua nyasar yang ingin anaknya soleh tetapi tidak dapat memberi contoh dan teladan, orang tua bayar dengan mencari tempat yang mampu mencetak prestasi membangun akhlak anak dan orang tua sadar yaitu orang tua yang mengerti bagaimana mendidik dan menyayangi anak mereka untuk membentuk karakter anak yang sholeh.

Dikatakan Netty, timbulnya kerawanan sosial salah satunya dipicu oleh kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kekerasan yang dilakukan oleh pelaku, mempunyai pengaruh besar terhadap kesejahteraan masyarakat dewasa ini.

Bahkan, kata dia, Menurut Kementerian Pertahanan RI, kerawanan sosial merupakan suatu keresahan yang berkepanjangan.

Ini, diakibatkan oleh proses konflik yang ditimbulkan oleh perbedaan pendapat suatu masyarakat/kelompok golongan tertentu, dengan pemecahan dan penyelesaian masalah yang tidak memuaskan masyarakat/kelompok golongan tertentu.***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:repubpika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/