Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
2
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
19 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
3
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
4
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
7 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
5
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bush International
Olahraga
7 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bush International
6
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
1 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir

Asrama Dikepung Polisi dan Massa Kelompok Sipil, Mahasiswa Papua di Yogyakarta Kelaparan

Asrama Dikepung Polisi dan Massa Kelompok Sipil, Mahasiswa Papua di Yogyakarta Kelaparan
Asrama mahasiswa Papua dikepung. (tempo.co)
Sabtu, 16 Juli 2016 08:13 WIB
YOGYAKARTA - Mahasiswa dan aktivis pro-demokrasi yang dikepung ratusan personel gabungan dari Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta dan Brigade Mobil polisi sejak pagi hingga malam hari Jumat 15 Juli 2016 tak bisa keluar dari Asrama Papua Kamasan I di Jalan Kusumanegara, Yogyakarta. Mereka harus menahan haus dan lapar karena tak bisa keluar dari asrama itu.

Juru bicara Persatuan Rakyat Pembebasan Papua Barat, Roy Karoba, mengatakan warga kampung Miliran yang tinggal di sekitar Asrama Papua dan petugas Palang Merah Indonesia Kota Yogyakarta hendak membawa makanan masuk ke asrama. Tapi, mereka ditahan oleh polisi. “Ada warga yang bersolidaritas bawa makanan. Tapi disita polisi,” kata Roy, Jumat malam, 15 Juli 2016.

Relawan PMI Kota Yogyakarta hendak mendistribusikan makanan yang dibawa oleh aktivisi pro-demokrasi. Tapi, mereka tertahan dan tidak bisa masuk ke Asrama Papua. Ketua PMI DIY, Herry Zudianto mengatakan distribusi bantuan logistik ke Asrama Papua dilakukan oleh PMI Kota Yogyakarta. Tapi, ia belum tahu persis kronologi distribusi bantuan itu. Ketika dihubungi, seorang petugas PMI Kota Yogyakarta mendengar informasi bahwa sopir PMI tidak diizinkan masuk membawa logistik oleh polisi dengan alasan khawatir disandera.

Polisi juga menggunakan gas air mata sebanyak tiga kali. Tempo mengkonfirmasi penyebab tembakan gas air mata itu kepada polisi. Tapi, polisi membantahnya. “Nggak ada itu gas air mata,” kata Kepala Bagian Operasional Polresta Yogyakarta Komisaris Sigit Haryadi secara singkat ketika dihubungi.

Sekitar pukul 21.30, warga Miliran dan aktivis pro-demokrasi mencoba masuk ke Asrama Papua dan berhasil membawa makanan. Sebagian polisi dan Brimob kemudian meninggalkan asrama menjelang tengah malam.

Rencana aksi damai mahasiswa Papua dan aktivis pro-demokrasi mendukung Persatuan Pergerakan Pembebasan untuk Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) urung digelar Jumat siang, 15 Juli 2016. Acara itu dibubarkan ratusan personel gabungan dari Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Brigade Mobil, dan organisasi masyarakat lain.

Mereka mendatangi Asrama Mahasiswa Papua sejak pagi hingga sore hari. Organisasi masyarakat Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri Indonesia, Pemuda Pancasila, Paksi Katon, dan Laskar Jogja membubarkan rencana aksi damai itu. Mereka membawa senjata semacam bambu dan pentungan.

Mereka meneriaki sejumlah warga Papua yang keluar dari asrama dengan kata-kata kotor dan nama-nama hewan. Ada pula yang melemparkan batu ke halaman Asrama Papua.

Anggota FKPPI Kecamatan Umbulharjo, Elly Kinadi, yang datang ke Asrama Papua mengatakan menolak aksi aktivis dan mahasiswa Papua. Dia menuding aksi itu bagian dari gerakan Organisasi Papua Merdeka. Setidaknya ada 35 orang dari FKPPI yang mendatangi Asrama Papua. “Kami bersama Pemuda Pancasila, Paksi Katon, dan Laskar Jogja menolak,” kata dia. ***

Editor:sanbas
Sumber:tempo.co
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/