Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
23 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
2
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
17 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
3
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
18 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
4
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
23 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
5
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
6
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
12 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23

1.420 Napi Kabur dari LP dan Rutan di Palu dan Donggala Kabur Usai Gempa 7,4 SR

1.420 Napi Kabur dari LP dan Rutan di Palu dan Donggala Kabur Usai Gempa 7,4 SR
Bangunan hancur di Kota Palu akibat diguncang gempa 7,4 SR. (detik.com)
Senin, 01 Oktober 2018 14:48 WIB
JAKARTA - Sebanyak 1.420 narapidana (Napi) kabur dari sejumlah lembaga permasyarakatan (LP) dan rumah tahanan (Rutan) di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, usai gempa 7,4 SR, Jumat (28/9).

Dikutip dari medeka.com, Direktur Jenderal Permasyarakatan Kemenkumham Sri Puguh Budi Utami mengungkapkan, ada 15 UPT di wilayah Sulawesi Tengah, delapan diantaranya terkena dampak gempa.

Data Kemenkumham, dari 1.420 tahanan dan narapidana kabur, 515 diantaranya penghuni Lapas Palu. Dari 581 napi di LP Palu, hanya 66 yang tersisa. Di Rutan Palu, sebanyak 410 tahanan kabur, dari 463 tahanan yang ada di Rutan tersebut.

Berikutnya, Lembaga Permasyarakatan Khusus Perempuan (LPP) Palu sebanyak 72 narapidana (diisi 83 narapidana ditambah tiga bayi, tersisa sembilan orang), Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak Palu 24 orang (diisi 29 anak, tinggal lima warga binaan), dan Lapas Donggala sebanyak 342 narapidana, kabur semua.

Utami menjelaskan kaburnya para tahanan dan narapidana ini karena secara naluri mereka butuh keselamatan jiwa dan juga khawatir keadaan keluarga mereka di luar.

Kemenkum HAM memberikan waktu seminggu bagi para tahanan dan narapidana yang kabur karena kondisi rutan dan Lapas saat ini rusak dan menipisnya bahan makanan.

''Saya juga tidak ingin bertambah korban karena kondisi ini,'' ucap Utami saat konferensi pers di Jakarta, Senin.

Dia memastikan tidak ada tahanan dan narapidana teroris yang kabur. Sebab, sebelum gempa melanda di Palu dan Donggala, pihaknya sudah memindahkan para napi teroris ke Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

''Dua hari sebelum kejadian gempa bumi 7,4 skala Richter dan tsunami di dua daerah itu, lima tahanan teroris sudah dipindah dari Palu ke Nusakambangan,'' kata Utami.

Dia menjelaskan bahwa para tahanan dan narapidana yang kabur itu terkait dengan kasus narkotika dan kasus pidana lainnya, tidak ada yang terlibat teroris. ***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/