Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
19 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
19 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
13 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
13 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
10 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel

Ikuti Ujian Nasional, 13 Siswa SMA Negeri Pinogu Harus Berjalan Kaki Menembus Hutan 47 Kilometer

Ikuti Ujian Nasional, 13 Siswa SMA Negeri Pinogu Harus Berjalan Kaki Menembus Hutan 47 Kilometer
Ilustrasi. (liputan6.com)
Senin, 01 April 2019 16:49 WIB
GORONTALO - Sebanyak 13 siswa SMA Negeri Pinogu, Bone Bolango, Gorontalo, mengikuti Ujian Nasional (UN) yang digelar secara serentak mulai hari ini, Senin (1/4/2019).

Namun tidak mudah bagi mereka untuk bisa sampai di lokasi UN. Para remaja tersebut harus berjalan kaki menembus hutan belantara sejauh 47 kilometer.

Dikutip dari liputan6.com, Kecamatan Pinogu merupakan wilayah terisolir. Akses jalan ke wilayah ini sangat memprihatinkan. Tidak ada pilihan bagi belasan siswa tersebut, selain berjalan kaki.

Sebenarnya ada jasa ojek sepeda motor, namun ongkosnya terlalu mahal, Rp500 ribu pergi-pulang.

Butuh waktu sekitar 12 jam bagi belasan siswa tersebut untuk menempuh perjalanan dari Pinogu-Suwawa sejauh 47 kilometer itu.

''Modal kami hanyalah semangat untuk berjuang, karena ini UNBK jadi mau tidak mau tetap kami ikuti. Persolalan jalan kaki jauh itu bagi kami soal biasa,'' ujar Aning, salah satu siswa SMA Pinogu kepada Liputan6.com.

Aning bangga sudah bisa menggunakan komputer, seperti para siswa peserta UN lainnya. Dia berharap, kelak adik-adik kelasnya lebih siap lagi menghadapi UN.

''Saya sendiri bangga hari ini, karena bisa melakukan ujian dengan komputer. Keinginan masyarakat Pinogu untuk maju sangat besar, itu terlihat dari kami sebagai pelajar, anak-anak Pinogu,'' ungkapnya.

Kepala Sekolah SMA Pinogu, Syarifudin Abdullah mengatakan, sekolah mereka butuh perhatian serius dari pemerintah, baik itu pusat maupun pemerintah daerah. Ia berharap pemerintah bisa memberikan fasilitas memadai.

''Seperti internet dan komputer, sehingga SMA Pinogu ke depanya sudah bisa melaksanakan ujian UNBK sendiri, tanpa harus datang ke sekolah lain dengan berjalan kaki melewati hutan,'' harapnya. ***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/