Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
19 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
19 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
13 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
13 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
10 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel

Politisi Senior Asal Sumbar Pertanyakan Legalitas Majelis Etik Partai Golkar

Politisi Senior Asal Sumbar Pertanyakan Legalitas Majelis Etik Partai Golkar
Darul Siska usai diperiksa Majelis Etik Partai Golkar. (poskotanews)
Rabu, 07 Agustus 2019 21:23 WIB
JAKARTA - Politisi senior Partai Golkar, Darul Siska, diperiksa Majelis Etik Partai Golkar di kantor DPP partai berlambang pohon beringin itu, di Slipi, Jakarta Barat, Rabu (7/8/2019).

Dikutip dari poskotanews.com, meski memenuhi panggilan Majelis Etik untuk diperiksa, namun Darul Siska, mempertanyakan legalitas lembaga tersebut. Sebab katanya, Majelis Etik tidak tercantum dalam AD/ART Partai Golkar.

''Majelis Etik mustinya membuat konsep kode etik yang komprehensif, lengkap dan disahkan dalam Rapimnas, dibawa ke Munas untuk disahkan. Kemudian Majelis Etik itu dicantolkan dalam AD/ART partai. Dengan demikian majelis etiknya mengatur etika,'' kata politisi senior asal Sumatera Barat (Sumbar) itu usai diperiksa Majelis Etik.

Darul  mengatakan, bahwa keberadaan etik memang perlu dalam tubuh Golkar, tapi harus dimasukkan dalam AD/ART partai sehingga diakui oleh seluruh kader Golkar.

''Nanti, kalau dibicarakan di Munas, saya dukung, kalau sekarang saya tidak,''  ujar caleg yang lolos ke Senayan dari Dapil Sumbar ini.

Darul pun kembali mendorong DPP Partai Golkar segera menggelar rapat pleno untuk membahas dan menentukan agenda Munas Golkar lima tahunan.

''Munas ini setelah DPP menggelar rapat pleno. Dalam pleno itu harus ditentukan kapan Rampinas, siapa OC, siapa SC-nya dan di mana tempatnya,'' terang Darul.

Menurutnya, jika dalam rapat pleno itu belum bisa ditentukan Munas, maka DPP harus terlebih dahulu menggelar Rapimnas untuk menentukan Munas.

''Tapi, kalau di pleno tidak dapat ditetapkan Munas, Rapim harus menetapkan. Nah setelah itu baru kita bisa melihat jauh lebih tajam persiapan para calon ketua umum dan di situ juga yang mau jadi tim sukses silakan. Tapi yang punya jabatan penting di dewan-wewan yang tadi itu tidak boleh ikut. Atau kalau mau ikut, mundur dari dewan,'' katanya. ***

Editor:hasan b
Sumber:poskotanews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/