Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
14 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
16 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
8 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
9 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
13 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos

Polisi Telanjangi Pendemo dan Pukuli Hingga Berdarah-darah

Polisi Telanjangi Pendemo dan Pukuli Hingga Berdarah-darah
Polisi memaksa remaja pendemo membuka baju dan celana. (tempo.co)
Senin, 30 September 2019 23:58 WIB
JAKARTA - Polisi menangkap dua remaja di jalan layang Slipi pada Senin malam (30/9/2019. Kedua remaja itu ditangkap karena diduga mengikuti demonstrasi di gedung DPR. Dari pantauan

Dikutip dari tempo.co, polisi diduga memaksa kedua remaja itu membuka baju hingga celana dan juga menganiayanya. ''Buka celananya,'' kata seorang polisi sembari membentak.

Seorang anak tampak menangis. Tempo berupaya merekam kejadian tersebut. Akan tetapi, aparat melarang pengambilan gambar. ''Kamera kamera, woi kamera. Kalau kami lagi makan baru direkam,'' ucap polisi itu.

Tak lama kemudian, polisi berjalan maju hingga persimpangan Slipi. Di sana polisi tampak bergerombol. Aparat menangkap sejumlah orang. Tempo melihat dua orang digiring ke dalam mobil barakuda polisi. Satu orang berlumuran darah di wajahnya.

Seorang saksi menyebut polisi memukuli massa. Dia melihat serombongan polisi mengerumuni sekelompok massa.

''Polisi pukul pakai tongkat, lebih banyak polisi dibandingkan masa aksi. Terus mereka ditarik dan dibawa ke mobil polisi, terus ditelanjangi,'' ujar saksi yang tak mau disebut namanya.

Kembali Ricuh

Aksi demonstrasi di DPR Senin (30/9), kembali berlangsung ricuh. Kerusuhan dimulai sekitar pukul 16.28 WIB di pertigaan ke Stasiun Palmerah dan kawasan jalan layang Slipi.

Makin malam kericuhan memanas. Polisi memukul mundur masa demonstrasi ke arah Pejompongan, Stasiun Palmerah, dan jembatan layang Slipi. Selain itu ada juga massa yang berlari ke Universitas Atma Jaya di kawasan simpang susun Semanggi. Massa melempar batu dan petasan. Polisi membalas dengan gas air mata. ***

Editor:hasan b
Sumber:tempo.co
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/